Terlelap di sebuah bunga tidur.
Entah bunga tidurku indah atau bunga tidurku yg buruk untuk mengingatnya.
Dan lagu Allah dengan perantaraan azdan membangunkanku. Kuterlelap lagi
dengan sejuta khayal membayangi. Terbangun lagi tanpa cahaya, diluar tampak gelap, tak ada tanda2 pagi dengan senyum hangat mentari. Asam bersama hambarnya
rasa yg tak kunjung diasa.
Hening…..
Sejauh mata memandang, pikiranku tetap kosong.
Langit diluar masih gelap. Setelah pagi itu pergi. Lama tak menikmatinya. Dua
sendok gula dalam cangkir dengan teh celupnya kuseduh air panas itu, kuseruput
diwaktu hangat. Tetap gelap ketika pagi berganti siang.
Mengapa seberkas cahaya itu tak menampilkan batang hidungnya. Malu kah kau
cahaya? Atau kau sudah lupa jalan kembali. Jelas kau kini dengan kesesatan
arahmu.
Sore dengan kemendungannya mengantarkan angin rindu.
Dan huujan turun lagi membasahi bumi,
aku bersembunyi dibalik payung hitamku, gelap merindu terang. Bersahabat
rindu. Meniti senja gelap tak bercahaya. Dan kini semakin gelap,
semakin banyak tetesan air membasahi, ribuan titik hujan mengalun indah dengan
gemericik rindu membawa angin malam. Masih menanti seberkas cahaya itu membawa
lari dalam kegelapan.
Aku bersama pagi, siang, senja, malam,
gelap dan hujan namun tidak denganmu cahaya !!!!
Me
4th Nov.2012 4pm