perempuan seolah menjadi jembatan. terdapat batasan-batasan yg tidak bisa dipungkiri yg menyebabkan adanya perbedaan mendasar. sebenarnya terletak pada penggunaan konteks dan situasi yg menyebabkan terjadinya perluasan makna secara semantis. terjadi extended meaning (perluasan makna) setelah menelaah arti dari dua kubu tersebut yakni PEREMPUAN dan WANITA.
aku rasa PEREMPUAN memiliki peranan besar yg sangat berarti dalam kehidupan sosial, kita bisa menyamaratakan dengan LAKI-LAKI dalam segi hal pekerjaan dan tuntutan profesi. tarulah dalam dunia konstitusi parlemen DPR, sudah banyak wajah-wajah cantik yg menghiasi kursi-kursi mahal itu. kesannya perempuan itu adalah sosok yg tegar dan kuat dalam menghadapi hidup (Wonder Woman).
sedangkan eksistensi WANITA perlu kita garis bawahi. tidak sedikit perempuan yg tersinggung jika dipanggil wanita, apalagi ditambahkan embel-embel maaf *JALANG* dsbnya. secara harfiah arti kata wanita itu adalah sosok lemah, terkadang seseorang berpendapat bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk lelaki, bukan pendapat sih tapi jelas-jelas dicantumkan dalam ayat al-qur'an. dari sinilah aku bisa berargument bahwa wanita itu memang lemah. kenapa? karena bayangkan saja betapa rapuhnya tulang rusuk itu. akan tetapi perlu kita ketahui juga secara ilmu bahasa Indonesia konotasi kata perempuan dianggap lebih sopan dan beretika dibandingkan kata wanita.
tetapi yg menjadi pikiran di benakku mengapa biasa kita mengatakan bahwa, misalkan dalam sebuah wacana kita berbicara "Raden Ajeng Kartini telah mengadakan perubahan yang besar sebagai wujud emansipasi wanita". nah lagi-lagi wanita, kenapa bukan emansipasi perempuan saja?. sebenarnya tidak ada penjustifikasian perbedaan disini. yg ditekankan adalah isi dari emansipasi tersebut bahwasanya tak ada perbedaan, entah kalian mau mengatakan emansipasi wanita maupun emansipasi perempuan karna pada dasarnya arti konteks yg dimilikinya sama. jadi makananya itu seperti ini Emansipasi perempuan merupakan proses pembebasan kaum perempuan dari status sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. Emansipasi juga dapat dikatakan sebagai suatu gerakan yang dilakukan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dari kesenjangan dari kaum laki-laki sehingga dapat mencapai kesetaraan. Dengan kata lain, emansipasi perempuan adalah gerakan kaum wanita untuk mensejajarkan diri dengan kaum laki-laki. jadi tak ada perbedaan antara keduanya. tetap pada konteks dan eksistensi makna yg dimiliki.
dan yg aku permasalahkan juga mengapa mesti menteri pemberdayaan perempuan bukan menteri pemberdayaan wanita?. sebenarnya tugas dari Pemberdayaan perempuan itu untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola sumber daya alam, lingkungan, sosial dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saat ini yang berkelanjutan tanpa mengorbankn pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. sedangkan tugas dari Pemberdayaan wanita ini sendiri dilaksanakan melalui pengembangan program-program, seperti pendidikan kesehatan, pengembangan kemampuan membaca, pelatihan keterampilan serta perlindungan hak-hak wanita. Oleh karena itu, institusi ini bertujuan menyediakan pelatihan kejuruan dan keterampilan hidup untuk wanita yang berada di wilayah terpencil guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. tak ada perbedaan diantara keduanya. tujuannya sama-sama positif yaitu hendak membangun kualitas perempuan-perempuan Kartini di masa depan dan tentunya bermanfaat bagi bangsa dan negara, dalam keluarga serta lingkungan sehari-hari. jadi bisa kita simpulkan sendiri bahwa lagi-lagi kita mendefenisikan, menjudge dan mengekspresikan suatu hal harus berdasarkan konteks pemaknaan makna dengan melihat sebuah perbedaan itu. silahkan menilai sendiri .
pilih perempuan atau wanita ???
Its depend on you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar