short story
Aku Hikaru, saat-saat yang paling
mendebarkan adalah masa perkuliahan. Aku beranjak dari semester 4 menuju
semester 5. Aku berjumpa dengan Nomoto sejak semester 1 namun mengenalnya lebih
jauh di semester 5. PDKT yang cukup singkat namun bernuansa penuh maknapun
melahirkan CINTA.
Kuliah berjalan seperti biasanya,
dosen sudah berada di kelas. Lumayan on time sih, tapi ada jg dosen-dosen yang
lain in time malah masuk kelas. Kebayang kan musti datang lebih awal dari jam
mata kuliah. Maka dari itu pengenalan karakter dosen patut dipelajari.
Aku melihatnya hari ini di
kantin, seperti biasa meja 05 adalah meja tempat dia nangkring bersama
teman-teman seperjuangannya. Bisa dibilang dia adalah senior, usia kita terpaut
beda 3 tahun. Kepopuleran playboy telah disandangnya sejak dahulu kala.
Boro-boro deh kalo ada diantara kita yang mau dekat dengannya. Waktu itu Nomoto
secara tidak langsung berteriak memanggil nama “Hikaaaarruuuuu……” hmm dia
memanggil namaku. Sontak aku kaget, namun aku tetap berjalan seperti biasanya. Tak
menoleh sedikitpun ke belakang. Rasanya tidak mungkin aku dipanggilnya. Kenal
saja tidak. Cateeeetttttt…..!!!!
Sore ini masih sama dengan
sore-sore sebelumnya, masih diliputi kecemasan tentang tugas kuliah esok, tugas
kelompok persentasi minggu depan yang belum rampung, dan akan diadakan kuis
lusa yang materinya sampai detik ini belum kesentuh papernya. Hummm indahnya
jadi mahasiswa -__-
Dinginnya malam kian menyelimuti
tubuh, secangkir kopi menemani larutku di malam ini. Mata masih terpaku dengan
layar laptop. Tak ada kata yang indah selain menikmati tugas demi tugas.
Ganbatte….!!!. tiba2 lagu Utada Hikaru – First Love “You’re always gonna be my love. Itsuka darekato mata koi ni ochitemo.
I’ll remember to love you taught me how. You’re always gonna be the one. Ima wa
mada kanashii love song. Atarashi uta utaeru made”…. berdering di ponselku,
aku nge-fans banget sama Utada Hikaru, numpang tenar dengan namanya. Di kampus
sering diledekin KW 2nya Utada Hikaru si singer itu. Hhe . wah ternyata yang
nelpon nomor baru. Hikaru: “halo?!! Siapa
ini???. Nomoto: Wah.. suaranya bagus
yaa. Aku senior kamu di kampus. Hikaru:
maaf kakak yang mana yah??? Nomoto: aku Nomoto… Hikaru: ……….tiiittt…..tiitttttt (aku langsung matiin telponnya).
Kaget banget, gak nyangka deh kalau dia yang nelpon. Rasanya gak mungkin. Hmm
tapi kenapa tadi aku matiin tiba2 yah, mampus deh di kampus kalo ketemu terus
beneran dia.
Burung-burung bernyanyi tralalala
trililili. Sinar mentari perlahan menerobos celah-celah dinding dan jendela kamarku.
Selamat pagi semua, kusiap menuju kampus dengan penuh suka cita. Semangat 45
kujejaki langkah yang menuntunku menuju bangku perkuliahan. Kujalani basecamp
depan koridor lantai 1 tampak beberapa anak mahasiswa baik junior maupun senior
sedang bercengkrama sembari menyeruput kopi dan sebatang rokok di pagi hari.
Heran deh sarapan kok kopi sama rokok, bisa gak sih diganti roti aja. Whatever…
it’s not my business. Baru menaiki anak satu tangga tiba-tiba saja Nomoto
menghadang dari arah depan, bertatapan muka dengan jarak yang begitu dekat
dengannya membuatku speechless, kaget dan hampir jatuh ke belakang, namun
tiba-tiba saja Nomoto merangkulku. Ohhhhh Myyy Gooddd am I dream? Wake up…!!! Adegannya
ala2 sinetron gitu, hahay. Duh muka jadi merah merona, malu deh diliatin sama
anak-anak yang lagi nongkrong di depan basecamp. Hikaru: “Makasih kak, udah ditolongin. Eh”. Nomoto: Gak papa kok, senang bisa
ngebantu adinda J J J . ohiya semalam kenapa telponku dimatiin??? Hikaru: maaaf kak aku buru-buru, udah
telat masuk kuliah. Bye….
Duhhh… kuliah jadi gak konsen
gini. Kepikiran terus kejadian yang tadi. Ternyata betul kak Nomoto yang nelpon
semalam. Ternyata bukan mimpi, trus kejadian di kantin tempo hari yang
memanggilku memang dia…dia…dia…dan dia…….. aaarrrggghhhh bisa gila aku kalo
kayak gini…..
Kemarin kita bertemu. Suasana
saat itu terasa hambar, tak seperti dulu semua terasa manis. Bahkan tai kucing
pun juga terasa manis. Weuw :p #muntah. LOL :D . berpapasan namun tak tegur
sapa, tampak dari kejauhan mata memandang namun segera mencari celah yg tepat
untuk tidak berpapasan. Sekilas namun masih tersingkap wajah diantaranya. Semua
telah berbeda, seolah momen-momen dahulu hanya sebatas angin lalu. Miris deh. Kuliah
tak terasa berlalu begitu cepat. Nomoto hilang ditelan bumi. Selepasnya dari
kampus aku selalu berharap we never lost contact. Keep in touch walopun melalui
telpon atau sosmeds.
Terakhir kudengar kabar Nomoto
telah menikah dan hidup bahagia. Akupun telah mempunyai 3 anak yang lucu-lucu.
Saat aku mengunjungi taman di belakang rumah Nomoto, aku tiba-tiba
merindukannya. Kujalani saja setapak demi setapak ketika pulang dari pasar,
kebetulan rumah Nomoto tidak jauh dari pasar itu. Kami sering bermain di
belakang rumahnya, tepat ada taman di bawah pohon sakura. Aku duduk sejenak di
kursi batu di tengah pohon sakura, sejauh mata memandang terlihat rumah Nomoto
dengan banyak jendela. Aku berjalan menuju pintu belakang Nomoto, sesekali aku
jinjit untuk melihat keadaan sekitarnya. Masih seperti yang dulu, tak ada yang
berubah. Namun ketika ku menoleh ke sebelah kanan terpampang batu nisan
bertuliskan nama Nomoto Nakagawa, hatiku berdegup kencang, jantung rasanya
ingin copot. Kubuka pintu belakang rumah Nomoto, kakiku tiba-tiba terasa berat,
rasanya ada batu yang menindih kedua kakiku. Perlahan dan pasti aku duduk
disamping batu nisan bertuliskan namamu, nama yang begitu membekas di jiwa,
cinta yang selalu abadi di relung sukma, tak akan pudar ditelan waktu. Kau kah
itu Nomoto??? Jawab aku??? Derai air mata membasahi pipi, tangisku pecah, tak
dapat kubendung lagi. Mengapa kita bertemu lagi di saat seperti ini?. Aku
merindukanmu Nomoto. Tiba-tiba angin berhembus ke arahku, seolah menyekap air
mata di pipi. Kau kah itu Nomoto? Aku sangat merindukanmu…. Masih banyak buku
kosong yang menanti untuk ditorehkan tinta tentang kisah kita berdua kala itu. Walaupun
kehadiranmu hanya sesaat waktu itu, namun kau cukup berkesan di hati. Kuhantarkan
salam rindu ini melaui angin. Selamat jalan Nomoto, sampai jumpa di kehidupan
selanjutnya…
The End……
asyrafunnisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar