SUMMARY SEJARAH
KESUSASTRAAN INGGRIS, AMERIKA DAN
AUSTRALIA
Program Studi Kesusastraan
DISUSUN OLEH:
ASYRAFUNNISA
P0600213405
JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
SEJARAH KESUSASTRAAN INGGRIS
A.
Periode Inggris Kuno.
Pada periode ini khususnya pada
tahun 50 sesudah masehi yang waktu itu inggris masih diduduki oleh tentara
romawi, para nenek moyang inggris yaitu Angles, jutes, Saxon menyerbu bangsa Inggris
asli dan pada waktu itu orang asli inggris tak mampu melawan mereka, karena
tentara romawi telah ditarik selama-lamanya. Bahasa inggris asli itu
mulanya adalah berasal dari orang-orang Jerman dari Saxon sampai bahasa Inggris
modern. Dan pada zaman ini pula Inggris mulai mengenal puisi atau sastra-sastra
meskipun sebelumnya orang inggris juga mempunyai karya-karya sastra. Jadi
ada 2 karya sastra yang lahir pada zaman ini yang kesemuanya itu adalah campuran
dari kedua suku itu.
·
Karya
sastra yang dibawa oleh orang germanik.
·
Karya
sastra milik orang Inggris asli semisal “Beowulf”.
Sebetulnya pada zaman inilah anglo
saxon sangat berpengaruh juga selain bangsa romawi yang membawa peradaban yang
baik sekali, dimana sajak-sajak anglo saxon yang berebau religi, sebut saja Caedmon,
mulai dikenalkhan kepada orang Inggris, yang paling sukses dalam kemajuan
sastra inggris ialah mulai adanya prosa yang baru inggris aja yang ada, tetapi
pada waktu itu karya-karya mereka banyak yang dihancurkan akibat dari
serangan-serangan yang dilakukan oleh skandinavia.
Dari sanalah mungkin inggris
menyadari bahwa inilah saatnya untuk mengembalian kembali sastra inggris dan
tokoh waktu itu ialah Raja Alfred, ia menyuruh para rokhaniawan untuk
mempelajari ilmu-ilmu kemudian hal ini terus berlanjut pada dua abad
kemudian. Karya satranya antara lain:
·
Anglo
Saxon chronicle.
·
Ecclestical
history of the English people.
·
Universal
History and Geoghrapy.
·
Puisi
Inggris Kuno
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi
dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian
besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama
disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang
merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku
Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena
telah dihibahkan kesana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku
Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di
Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku
ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip
keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan
puisi.
Berhubungan dengan cerita-cerita
heroik adalah sejumlah puisi pendek dari Buku Exeter yang diperikan sebagai
"elegi" atau "puisi kebijaksanaan". Puisi-puisi ini
bersifat liris dan Boethian dalam deskripsi mereka tentang keberuntungan dan
kemalangan dalam kehidupan. Yang bersuasana gelap adalah The Ruin
("Reruntuhan"), yang menceritakan kebobrokan sebuah kota Romawi di
Britania yang pernah jaya (kota-kota di Britania jatuh rusak setelah
ditinggalkan oleh orang-orang Romawi pada awal abad ke-5, sementara orang-orang
Inggris awal melanjutkan kehidupan pertanian mereka), dan The Wanderer ("Sang
Pengembara"). Dalam puisi terakhir ini seorang tua menceritakan sebuah
serangan yang dialaminya ketika masih muda, di mana teman-teman dekat dan
kerabatnya dibunuh semua. Kenangan akan pembunuhan dan pembantaian ini tetap
berada padanya seumur hidupnya. Ia mempertanyakan kebijaksanaan dari sebuah
keputusan impulsif untuk melawan sebuah pasukan yang lebih kuat: orang yang
bijak ikut berperang untuk "melestarikan" masyarakat sipil, dan tidak
boleh tergesa-gesa untuk maju berperang tetapi harus mencari sekutu jika dalam
keadaan buruk. Sang penyair tidak dapat mengagungkan keberanian hanya untuk
keberanian saja. The Seafarer ("Sang Pelaut") adalah cerita seseorang
yang terbuang secara menyedihkan dari rumahnya dan harus tinggal di laut.
Satu-satunya harapan untuk bebas adalah kebahagiaan sorgawi. Beberapa elegi
lainnya termasuk Wulf and Eadwacer ("Wulf dan Eadwacer"), The
Wife's Lament ("Ratapan Sang Istri"), dan The
Husband's Message ("Pesan Sang Suami"). Raja Alfred yang
Agung juga menulis puisi tentang keadaan pemerintahannya yang didasarkan secara
bebas pada filsafat neoplatonik Boethius dan disebut sebagai lays
of Boethius ("Puisi Lagu Boethius").
Caedmon adalah yang paling dikenal
dan dianggap Bapak puisi Inggris Kuno. Ia hidup di biara Whitby di Northumbria
pada abad ke-7. Hanya ada satu puisi sembilan baris yang masih terlestarikan,
dan disebut Himne Caedmon.
Teks ini juga merupakan tulisan tertua dalam bahasa Inggris:
Nu scylun hergan hefaenricaes uard metudæs
maecti end his modgidanc
uerc uuldurfadur sue he uundra gihuaes eci dryctin or astelidæ he aerist scop aelda barnum heben til hrofe haleg scepen. tha middungeard moncynnæs uard eci dryctin æfter tiadæ firum foldu frea allmectig.
uerc uuldurfadur sue he uundra gihuaes eci dryctin or astelidæ he aerist scop aelda barnum heben til hrofe haleg scepen. tha middungeard moncynnæs uard eci dryctin æfter tiadæ firum foldu frea allmectig.
Terjemahan:
Maka marilah kita sekarang memuja Penjaga Kerajaan Sorgawi kekuasaan Sang Pencipta dan daya pikirNya, karya Bapa yang Jaya, bagaimana Beliau, Tuhan abadi mendirikan permulaan setiap mukjizat. Bagi anak manusia, Beliau, Sang Pencipta Suci pertama membuat sorga sebagai atap, lalu Penjaga umat manusia, Tuhan abadi Tuhan Yang Mahakuasa kemudian membuat madyapada bumi, bagi manusia. (Caedmon, Himne, St Petersburg Bede).
Maka marilah kita sekarang memuja Penjaga Kerajaan Sorgawi kekuasaan Sang Pencipta dan daya pikirNya, karya Bapa yang Jaya, bagaimana Beliau, Tuhan abadi mendirikan permulaan setiap mukjizat. Bagi anak manusia, Beliau, Sang Pencipta Suci pertama membuat sorga sebagai atap, lalu Penjaga umat manusia, Tuhan abadi Tuhan Yang Mahakuasa kemudian membuat madyapada bumi, bagi manusia. (Caedmon, Himne, St Petersburg Bede).
B.
Periode Inggris Pertengahan
1150-1400
Dimulai dari meninggalnya Edward the
confessor karena ia tak mempunyai anak yang mampu menggantikhan ia sebagai
raja, jadi yang menjadi raja waktu itu ialah William dari normandika keturunan perancis itu sekitar tahun 1066,
dengan demikian kerajaan inggris dikuasai oleh seorang perancis, akibat dari
itu ialah bahasa yang dipakai kaum atas Inggris memakai bahasa perancis sebagai
bahasanya di inggris, sementara itu kaum bawah Inggris memakai bahasa inggris,
sungguh sangat disayangkhan, tapi harus bagaimana lagi?.
Pada zaman ini bahasa yang menjadi
sorotan setelah ada sengketa dari kaum ningrat perancis dengan inggris yang
berujung dengan perang, dengan demikian kaum perancis harus mengakui Inggris
menang dan pada akhirnya bahasa perancis lenyap dengan sendirinya akan tetapi
dampaknya sangat berpengaruh sekali terhadap grammar inggris dan ini yang
membedakan bahasa inggris kuno dengan middle, karena bahasa midlle inggris
banyak yang dipengaruhi oleh perancis.
Karya-karya sastra pada zaman ini
masih sama bertemakhan keagamaan yang diusung oleh para rokhaniawan tapi ada
satu orang yang mengusung tema berbeda yaitu karya layamon yang mengusung
sejarah-sejarah akan legenda inggris sepert Raja Arthur berserta para ksatrianya,
lahir juga “ballad” yaitu yang merupakan sajak-sajak yang tersebar melalui
mulut ke mulut, biasanya sajak-sajak ini tak bertuan contohnya cerita Robin
hood. Ada juga romance yang hadir mengisi zaman ini, lagi-lagi Raja
Arthur menjadi romance paling terkenal sepanjang sejarah karena memakai bahasa
yang indah dan digemari oleh anak-anak kecil dan masih banyak lagi tentang
prosa-prosa yang lahir pada zaman ini.
Kesemuanya ini tersambung oleh
kuatnya pengaruh perancis baik itu dari bahasanya yang sudah banyak memakai
kosa kata perancis tapi juga jenis sastranya yang sedikit cerah dan
indah. Drama menjadi yang terbaru dari zaman ini, yang dikenalkan oleh
para rokhaniawan yang ada di gereja, awalny mereka memainkanya didalam gereja aja
tapi lama kelamaan drama mulai menyebar dan meluas itulah yang menyebabkan
drama yang awalnya cerita tentang kristus atau banyak diambil dari kitab
injil.
·
King
Arthur dan para kesatrianya.
·
Robbin
hood.
Ada 2 macam drama pad waktu itu
yakni “Miracles” yang ceritanya melakonkan kehidupan orang-orang suci
terus ada juga “Mysteries” yang mengambil tema dari kitab injil.
C. Periode Transisi 1400-1150
C. Periode Transisi 1400-1150
Zaman ini lahir sastrawan besar
yaitu Shakespeare dan Chaucher oleh karena itu pada zaman ini
disebut transisi karena banyak pemindahan antar inggris pertengahan ke inggris
modern dan mengalami panca roba. Inti pada zaman ini adalah banyaknya
hasil karya-karya sastra yang begitu indah tapi kebanyakan inspirasi datang
dari penulis-penulis perancis karena karya-karya mereka banyak diterima oleh
sastrawan inggris tetapi pengaruh terbesar jatuh pada Chaucer yang banyak
diakui sebagai sastrawan sepanjang masa di skotlandia.
Adapun prosa pada zaman itu
mengalami kemajuan yang pesat sekali yang banyak melahirkan penyair-penyair handal
berserta karya-karyanya, prosa yang paling berpengaruh pada zaman ini adalah,”morthe
d’arthur” yang ditulis oleh Sir
Thomas Malory yang masih bercerita tentang King Arthur dan
kesatrianya.
Drama pada zaman ini mengalami
perkembangan yang sangat baik sekali sekitar abad ke 15 lahir aliran drama baru
yang mengusung cerita tentang baik-buruknya sifat manusia atau bisa disebut
juga “Moralities”,
sangat bertolak belakang sekali dengan drama pada zaman pertengahan, tetapi
tujuanya masih mengajarkhan moral pada umat manusia. Ada juga drama baru yang
dibuat untuk menghibur yaitu “Interludes” yang paling terkenal
ialah “Fulgens and Lurcens”, selanjutnya pengaruh renaissance akan nampak
pada zaman berikutnya.
D.
Periode Elizabeth
Pada periode ini mungkin kita
mengenal “Renaissance” dalam sejarah Inggris, zaman ini disebut begitu
karena orang-orang inggris mulai membuka pemikiran-pemikiran mereka terhadap
karya-karya dari orang eropa semisal dari Italia dan juga dari pemikran filsuf
yunani klasik, yang terkenal diantaranya ialah ajaran humanisme yang lahir dari
ajaran klasik yunani, otomatis sifat-sifat orang eropa mulai terkikis dan
terganti dengan ajaran-ajaran yang diajarkan oleh filsuf yunani yang lebih
otoritas kepada ilmu pengetahuan, yang membedakhanya renaissance ialah
individual, realistis, berani berusaha dll.
Ratu Elizabeth berperan penting
dalam renaissance ini karena membantu dan mendukung segala perhatian masyarakat
meskipun pada Elizabeth masih permulaan aja tapi pengaruhnya besar apalagi
puncaknya menuju pada karya Shakespeare.
Puisi pada zaman ini menghadirkhan seorang Edmund
Spenser yang masih mengandalkan tulisan-tulisan Chaucer sebagai pedomanya, yang terkenal ialah karyanya yang
berjudul “The Faery Queen”, mungkin
sama dalam satra tapi pemikiranya sangat berbeda sekali karena spenser
menggunakan imajinasi, certa lama sebagai panduanya akan tetapi Chaucer lebih
mengamati sekelilingnya. Sungguh berbeda.
Prosa pada zaman ini sedikit
berubah, karena karya-karya yang dibuat banyak memakai bahasa perumpamaan atau
ibarat-ibarat yang mengada-ada, karyanya “Eupheus, The Anatomy of Wit” oleh Jhon Lyli, ada juga yang baru ialah “pastoral
romance”.
Lahirnya kritik sastra karena pada
zaman ini banyak orang menelaah karya-karya klasik sehingga banyak menimbulkan
polemik-polemik tersendiri tentang karya-karya klasik.
Drama pada zaman ini adalah yang
paling pesat mengalami kemajuan yang sangat, yang membedakan adalah tidak
adanya lagi sifat-sifat agama yang diajarkhan dalam drama melainkan masalah
hidup manusia ada yang serius, ada yang ceria dan itu yang paling membuat
beda. Termasuk juga drama klasik dan drama yunani keduanya memiliki ciri-ciri
yang berbeda yang satu mempunyai ciri “tiga kesatuan” untuk drama klasik, dan
drama keduanya sudah mempunyai plot yang berbeda-beda dan sudah mempunyai jalur
yang berbeda juga.
Adapun komedi juga mengalami kemajuan
yang sangat, karena para komedian ini sudah terpengaruh oleh klasik juga semisal
Ralph Roister ialah comedian pertama
inggris, mungkin tak banyak yang bisa disebutkan mengenai karya-karya inggris
karena kebanyakan dan pusing untuk di sebutkan satu-satu. Yang paling
terpenting pada zaman ini ialah “William Shakespeare” pujangga
terbesar sepanjang masa yang arya-karyanya dihargai sangat sampai sekarang,
jika kita membaca karya-karya Shakespeare kita dapat kesan bahwa ada 4 periode
yang sama hati dengan jiwanya.
1. Periode permulaan
(1588-1596)
2. Periode pertumbuhan cepat
(1596-1602)
3. Periode kemuraman dan depresi
(1602-1608)
4. Periode ketenangan
)1608-1613) .
Drama tragis, tragedy, komedi,
sejarah adalah karya-karya Shakespeare sepanjang masa. William Shakespeare
dianggap orang terpandang dalam renaissance, selain ia adalah penyair istana
karena juga ia adalah seorang ilmuan yang mengetahui persis sejarah klasik dan
bila dicari lagi seorang kaya dia kayanya tidak ada.
E.
Periode Puritan
Puritanisme adalah gejala keagaamaan
yang mengedepankan keinginan untuk menjaga kemurnian dalam beragama dan hidup
sesuai dengan nilai-nilai keagamaan yang ketat. Sejarah dunia dengan gamblang
menggambarkan proses lahirnya puritanisme sebagai iringan terhadap reformasi
Protestan dan berdirinya gereja Anglikan pada abad 16. Dalam referensi
kesusasteraan Inggris klasik, periode puritan (1620-1660) adalah tonggak pemicu
lahirnya sastra yang berelevansi dengan agama. Ragam sastra yang muncul adalah
puisi metafisis. Pelopornya adalah John
Donne (1573-1631). Sumber inspirasi gaya metafisik ini adalah cinta dan
agama. Menyangkut hubungan agama dan sastra, baik di dalam sastra inggris
maupun sastra Indonesia. Dikotomi antara sakral dan profan adalah salah satu
ulasan yang kerap dilakukan kendati upaya menggabungkan keduanya dalam satu
bentuk karya sastra juga pernah terjadi. Dalam artian labelisasi sastra telah
melahirkan beberapa bentuk dan corak karya sastra yang berhubungan dengan agama
dan nilai-nilai keagamaan, sebut saja dalam perkembangan kesusasteran
Indonesia, sastra religius dan sastra sufi. Keduanya merupakan model karya
kesusasteraan yang telah eksis. Sejak zaman Hamzah Fansuri, Balai Pustaka,
tahun 1970-an, hingga sekarang; telah sering diselenggarakan diskusi atau
tulisan lepas yang menekankan adanya religiusitas dalam karya sastra.
F.
Restorasi Inggris
·
Raja Charles I
Raja Charles I dihukum mati di
Januari 1649. Dia adalah Raja tertinggi Britania, dengan kedaulatan di Inggris,
Skotlandia dan Irlandia. Namun, ia mendapatkan banyak hormat dari Parlemen
untuk teori masuk akal atau lazim dikenal sebagai Hak Asasi Ilahi Kings.
Parlemen takut ia berubah menjadi sebuah monarki absolut dan pada akhirnya akan
bergaris demokrasi yang begitu hati-hati didirikan di Britania. Pada
tahun-tahun terakhirnya, dia terlibat dalam Perang Sipil. Pertama Perang Saudara Inggris (1642) itu bertentangan dengan
Parlemen dan kaum Puritan di Inggris. Ia kalah dalam Perang tahun 1645 ini,
tapi ia terus ideologi nya. Pada tahun 1948, ada Perang Saudara Kedua, dan ia
dikalahkan lagi pada tahun 1649. Kali ini, ia ditangkap, diadili, dinyatakan
bersalah dan akhirnya dihukum mati karena pengkhianatan. Parlemen mengambil
alih, membentuk sebuah republik yang kemudian dikenal sebagai Persemakmuran
Inggris. Monarki, tampaknya, berakhir.
·
Restorasi Monarki oleh Charles
II
Pada tahun 1660, putra Charles I,
Charles II mengira monarki sekali lagi. Kebangkitan monarki disebabkan oleh
serangkaian insiden historis yang signifikan. Salah satu pemimpin utama
pemerintah republik terbentuk setelah Charles I Oliver Cromwell, yang dengan
judul Tuhan Protector Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Dia juga adalah
komandan tentara yang berperang melawan Charles I pada Perang Sipil Inggris. Baja
tua, karena ia disebut, gagah berani membawa Inggris, Skotlandia dan Irlandia di
bawah aturan republik bulat setelah eksekusi Charles I, dan dia sebenarnya
salah satu orang utama yang bertanggung jawab atas eksekusinya.
Oliver Cromwell meninggal pada 1658
dari sejumlah penyakit. Sejarawan atribut kematiannya malaria dan infeksi
saluran kencing, tapi mungkin ada beberapa alasan lain. Cromwell digantikan
oleh putranya Richard sebagai Protektorat Tuhan. Namun, Richard tidak populer
dengan Angkatan Darat. Angkatan Darat prompt dalam mengeluarkan dia. Beberapa
transfer lain kekuasaan kemudian, Charles II mengeluarkan apa yang dikenal
sebagai Deklarasi Breda pada tanggal 4 April 1660. Deklarasi ini untuk
meletakkan fakta bahwa ia tertarik dalam menerima Mahkota Inggris.
Mempertimbangkan berbagai gagal merebut kekuasaan di Inggris, Parlemen menerima
persyaratan. Pada tanggal 8 Mei 1649, DPR menerima bahwa Charles II sudah
sah menjadi raja Inggris setelah kematian Charles I. Charles II kembali dari
Den Haag, di mana ia mengasingkan, dan diasumsikan monarki Inggris. Ini adalah
apa yang dikenal sebagai Restorasi Inggris.
·
Restorasi Inggris - Aftermath
Bersejarah
Kedatangan Charles II ke Inggris
sebagai Ratu itu diperingati sebagai Hari Oak Apple, dan dinyatakan sebagai
hari libur umum. Tapi monarki dipulihkan di bawah Charles II ingin
menghilangkan ancaman di masa depan. Untuk alasan ini, beberapa insiden
berdarah mengikuti Restorasi. Paling penting adalah eksekusi dari semua
hakim yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Charles I. 59 hakim berlalu
perintah itu, namun 28 dari mereka sudah meninggal untuk sementara. Sebagian
besar hakim sisanya mencoba untuk pengkhianatan terhadap Crown dan
diperintahkan untuk digantung, ditarik dan empat, yang merupakan salah satu
yang paling brutal hukuman yang pernah diberikan. Orang-orang yang dihukum
digantung sehingga untuk waktu yang singkat pada bingkai kayu dengan tali,
dibawa ke bawah ketika mereka masih hidup, kemudian dipotong terbuka dan isi
perutnya dan isi perut mereka dibakar di depan mereka dan akhirnya dipenggal
dan dipotong menjadi empat potong. Orang-orang yang dihukum dengan cara ini
adalah John Cooke, pemimpin penuntutan, dihadapi dengan cara ini. Tubuh
Cromwell yang meninggal sebelumnya adalah digali dan dieksekusi. Kepalanya
dipamerkan setelah eksekusi tersebut dan akhirnya terkubur hanya pada tahun
1960.
Beberapa nobilities dan knighthoods
bahwa Cromwell telah menyediakan pembubaran 30 knighthoods baru yang Cromwell
menciptakan semuanya dinyatakan tidak berlaku oleh Charles II.
·
Restorasi Inggris - Dampak
Budaya
Sebuah acara seperti drastis sebagai
Pemulihan bahasa Inggris tidak dapat tanpa efek pada masyarakat. Acara yang
paling signifikan adalah munculnya bentuk teater yang dikenal sebagai satir
Komedi Restorasi. Ini komedi seksual eksplisit menyodok menyenangkan di
berbagai isu sosial zaman. Wanita diperbolehkan bertindak untuk pertama kalinya
dalam Restorasi Komedi teater. Ada juga efek yang luas pada sastra, dan
aliran baru penulisan dikenal sebagai Restorasi Sastra lahir. Bahkan
klasik seperti John Milton Paradise Lost
dan Earl of Rochester Sodom ditulis
selama era ini. Setiap periode monarchial di Inggris dipengaruhi gaya
arsitekturalnya sendiri. Masa Restorasi juga mencapai prestasi itu. Banyak
perubahan arsitektur yang terjadi di seluruh Inggris selama periode ini dan
yang menuju Restorasi Gaya arsitektur. Beberapa orang menyebutnya sebagai Gaya
Carolean, sebagai Charles disebut Carolus dalam bahasa Latin.
·
Restorasi Inggris - Akhir
Restorasi
Ada beberapa pendapat ketika
Restorasi Inggris benar-benar berakhir. Beberapa orang hanya kembali k eCharles
II sebagai Restorasi, sementara yang lain berpendapat bahwa seluruh rezim
adalah Restorasi. Lain percaya bahwa Restorasi berlaku untuk periode dari
kenaikan Charles II pada tahun 1660 dengan jatuhnya James II pada tahun 1688.
Dalam dunia sastra, ada sudut pandang yang berbeda tentang Restorasi Inggris.
Mereka terus beranalog Restorasi dengan usia John Dryden, penyair Inggris yang
terkenal, kritik dan dramawan, dan klaim bahwa Restorasi berangkat dari 1660
sampai kematian Dryden di 1700r.
BAB II
SEJARAH KESUSASTRAAN AMERIKA
Sastra Amerika Serikat merujuk pada karya tertulis yang diciptakan di daerah Amerika
Serikat maupun Amerika Kolonial dalam bahasa
Inggris. Pada awal sejarahnya, Amerika
Serikat berawal dari sejumlah koloni Inggris di pesisir timur Amerika Serikat
sekarang ini. Oleh karena itu, tradisi sastra di koloni-koloni Britania
tersebut juga dimulai sebagai sastra yang berkaitan dengan tradisi sastra Inggris.
A.
ERA AWAL AMERIKA DAN MASA KOLONIAL HINGGA TAHUN 1776
1.
William
Bradford (1590 – 1657)
William Bradford adalah orang yang
sangat alim dan secara otodidak mempelajari berbagai bahasa asing, termasuk
bahasa Yahudi, agar “bisa melihat dengan mata kepala sendiri ramalan kuno
tentang Tuhan dalam keindahan bahasa asli mereka. Keikutsertaannya dalam
imigrasi dari Belanda dan pelayaran Mayflower ke Plymouth, serta
tugasnya sebagai gubernur, membuatnya ideal sebagai sejarawan pertama di
koloninya. Bukunya yang berjudul Plymouth
Plantation (1651), adalah rekaman menakjubkan dan jelas tentang
kehidupan awal koloni tersebut. Salah satu gambarannya tentang kehidupan awal
di Amerika :
“setelah
melewati samudra dan lautan masalah . . . mereka tak punya teman yang menyambut
atau penginapan untuk melepas lelah atau menyegarkan kembali tubuh mereka yang
ditempa cuaca; tak ada rumah apalagi kota untuk diperbaiki, untuk mencari
bantuan . . . kaum barbar biadab. .. telah siap menyambut dengan anak panah”.
Bradford juga membuat dokumen pertama tentang
pemerintahan kolonial pertama di Dunia Baru Inggris ini yang disebut “Perjanjian
Mayflower”, dibuat saat kaum Pilgrim masih dalam pelayaran. Perjanjian
ini adalah cikal bakal lahirnya Declaration of Independence (Deklarasi
Kemerdekaan) satu setengah abad kemudian.
2.
William
Byrd (1674 – 1774)
Sastra di daerah selatan Amerika adalah
cerminan dominasi sistem sosial ekonomi perkebunan. Para imigran dari Inggris
di era awal tertarik ke wilayah selatan karena kesempatan berekonominya, bukan
karena kebebasan beragama. Salah satu tokoh sastra di daerah ini adalah William Byrd. Dalam suratnya yang
terkenal ia menceritakan kemakmuran perkebunannya, Westover, pada rekannya
Charles Boyle seorang bangsawan Inggris pada tahun 1726: “Disamping udaranya
yang masih bersih, kami juga bisa menikmati apa saja tanpa harus beli (kami ini
maksudnya yan punya perkebunan saja). Saya punya keluarga besar, dan pintu
rumahku terbuka bagi siapa saja. Biar begitu, aku tidak dapat tagihan apa-apa
dan uangku akan terus berada di dalam kantong tak tersentuh selama
berbulan-bulan”.
William Byrd dikenal lewat karya
cemerlangnya “History of the Dividing
Line”, sebuah buku harian tentang perjalanannya sejauh 960 km yang
ditempuh selama seminggu di tahun 1729 menuju pedalaman guna meniliti garis
yang membatasi koloni Virginia dan North Carolina. Alam ganas, Indian, orang
kulit putih setengah liar, binatang buas, dan segala macam kendala lainnya yang
dialami Byrd membuat bukunya menjadi sangat Amerika dan sangat selatan. Tulisan
Byrd adalah contoh tepat tentang bagaimana tertariknya orang selatan akan dunia
materialistis: tanah, Indian, tanaman, hewan dan kaum penetap.
3.
Robert
Beverley (1673 – 1722)
Satu lagi saudagar perkebunan yang
menjadi seorang penulis, Robert
Beverley, menyalurkan karya The
History and Present State of Virginia, menggambarkan sejarah koloni
Virginia dengan gaya yang ramah dan semangat. Seperti halnya Byrd, ia juga
mengagumi bangsa Indian dan menyatakan keheranannya akan takhayul orang Eropa
tentang Virginia – contohnya, ada yang percaya bahwa “orang yang masuk ke
daerah itu akan berubah menjadi makhluk kulit hitam.” Ia menyebutkan tentang
keramahan orang selatan, ciri yang masih bertahan hingga sekarang.
B.
ASAL MULA PENULIS REVOLUSIONER DAN DEMOKRATIS, TAHUN
1776 – 1820
Revolusi
Amerika melawan
Inggris (1775-1783) adalah perang modern pertama melawan kekuatan kolonial.
Namun, terlepas dari beberapa tulisan politik yang bagus, sangat sedikit ada
karya yang menonjol selama atau sesaat setelah revolusi. Selain itu, Inggris
selalu memberikan kecaman terhadap buku-buku Amerika. Orang Amerika sendiri
sadar bahwa pola penulisan mereka sangat bergantung pada pola kesusasteraan
Inggris. Hingga tahun
1825, kebanyakan penulis Amerika membayar sendiri biaya percetakan untuk
menerbitkan karya mereka. Jelas hanya mereka dari golongan berada saja
macam Washington Irving dan kelompok New York Knickbocker, atau kumpulan penyair Connecticut yang dikenal sebagai The Harford Wits yang
mampu membiayai hobi menulis mereka. Pengecualian adalah Benjamin Franklin, yang berasal dari
keluarga miskin namun mampu menerbitkan karyanya karena ia punya percetakan
sendiri.
1.
Benjamin
Franklin (1706 – 1790)
Benjamin
Franklin, filsuf Skotlandia David Hume
disebut sebagai “sastrawan besar pertama”, adalah perwujudan ideologi
rasionalitas manusia ala gerakan pencerahan. Praktis namun idealistis, tekun
dan sangat sukses. Franklin merekam masa-masa awal kehidupannya di bukunya yang
terkenal Autobiography. adalah imigran generasi kedua. Ayahnya
seorang pembuat lilin Puritan yang datang ke Boston, Massachusetts, dari Inggris
pada tahun 1683. dalam banyak hal, dampak Pencerahan terpancar dalam kehidupan
Franklin yang berbakat itu. Ia otodidak namun melahap tulisan-tulisan John
Locke, Lord Shaftesbury, Joseph Addison, dan para penulisan Pencerahan lainnya. Ia belajar dari mereka untuk menemukan tujuan
hidupnya dan untuk melepas tradisi, terutama tradisi kuno kaum Puritan yang
dianggap mencekik ideologinya.
Karyanya Poor Richard’s Almanack, mulai diterbitkan tahun 1732 dan
terus diterbitkan tahun-tahun berikutnya sehingga membuat Franklin makmur dan
termasyhur di seluruh penjuru koloni. Di buku tahunan ini ia menuliskan
dorongan, nasihat, dan informasi aktual yang berguna buat pembaca. Dimunculkan
pula tokoh-tokoh menarik macam Bapa Abraham dan Poor Richard untuk mengucapkan
kata-kata bijak. Dalam “The Way To
Wealth”, yang aslinya muncul di Almanack, Bapa Abraham,
“orang tua rapi berambut putih”, menasehati Poor Richard. “Tuhan menolong
mereka yang menolong diri sendiri.” “Tidur lebih cepat dan bangun lebih dini
membuat orang jadi sehat, kaya dan bijak.”
2.
Washington
Irving (1789 – 1859)
Bungsu 11 bersaudara yang datang
dari keluarga mapan New York, Washington
Irving menjadi duta kebudayaan dan diplomasi untuk Eropa,
seperti halnya Benjamin Franklin dan Nathaniel Hawthorne. Walaupun berbakat, ia
tidak menjadikan penulis sebagai profesi karena memang uang yang dihasilkan
dari bidang itu sedikit. Namun, serangkaian insiden akhirnya membuat ia berubah
pikiran. Lewat teman-temannya, ia menerbitkan Sketch Book (1819-1820) secara bersamaan di Inggris dan
Amerika dan mendapat hak cipta serta bayaran di kedua negara. Sketch Book of Geoffrye Crayon (nama
samaran Irving) memuat dua ceritanya yang paling terkenal, “Rip Van Winkle” dan “The
Legend of Sleepy Hollow”. Kata ‘sketch’ (sketsa) mewakili gaya Irving
yang halus, elegan, namun tetap santai, dan crayon (krayon) sebagai perumpamaan
kemampuan dirinya sebagai colorist atau pencipta suasana penuh nuansa dan efek
emosional yang kaya. Dalam Sktech Book, Irving mengubah Pegunungan
Catskill dekat Sungai Hudson, sebelah utara New York, menjadi tempat yang indah
dan magis.
Sejumlah karyanya karyanya bisa
dianggap sebagai usaha tulusnya untuk membangun jiwa negeri baru itu dengan
menciptakan sejarah dan memberinya kehidupan yang imajinatif. Sebagai subjek,
ia memilih aspek-aspek paling dramatis dalam sejarah Amerika: penemuan Dunia
Baru, presiden dan pahlawan nasional pertama, serta eksplorasi ke barat. Karya
pertamanya, History of New
York (1809), adalah satir yang ia tulis memakai nama samaran
Diedrich Knickerbocker (itu sebabnya teman-teman Irving sesama penulis di New
York dikenal dengan sebutan “knickerbocker school”)
3.
James
Fenimore Cooper (1789-1851)
James
Fenimore Cooper adalah
putra dari seorang Quaker. Ia besar di kediaman ayahnya di Otsego Lake (kini
Cooperstown) di pusat negara bagian New York. Walaupun pada masa kecil Cooper
wilayah ini relatif tenang, sebenarnya di sini pernah terjadi pembantaian oleh
kaum Indian. Cooper muda tumbuh di lingkungan feodal. Ayahnya, Hakim Cooper, adalah
tuan tanah dan pemimpin. Waktu kecil Cooper menyaksikan interaksi para
penjelajah dengan Indian di Otsego lake. Orang kulit putih nantinya merebut
tanah keluarganya di situ.
Salah satu ciri tulisan Cooper yang
membedakan dirinya dengan penulis lain adalah adanya mitos kuat era keemasan dan kuatnya rasa kepedihan akan hilangnya
era tersebut. Berbeda dengan Irving yang mencari legenda, kastil dan tema besar
ke Eropa, maka Cooper tetap teguh pada esensi mitos Amerika; bahwa ia abadi,
seperti halnya alam liar. Perputaran alam hanya terlihat saat terjadinya
pembinasaan alam; alam liar lenyap di depan mata orang Amerika, hilang begitu
saja seperti fatamorgana. Inilah visi dasar Cooper yang tragis tentang
pemusnahan alam liar, surga baru yang menarik minat kaum koloni untuk datang. Natty
Bumppo, tokoh rekaan Cooper yang terkenal, mewakili visinya tentang penjelajah
tapal batas (frontiersman) sebagai pria sejati, “bangsawan alami” ala
Jefferson. Pada awal tahun 1823, di The
Pioneers, Cooper sudah mulai menemukan karakter Bumppo.
4.
Phillis
Wheatley (1753 – 1784)
Mengingat kondisi kehidupan di
Amerika sangat sulit pada tahun-tahun awal, sungguh ironis bahwa beberapa puisi
terbaik yang lahir di era itu ditulis oleh seorang budak wanita yang luar
biasa. Phillis Wheatley adalah
penulis terkemuka Afro-Amerika pertama. Ia lahir di Afrika dan dibawa ke
Boston, Massachusets, ketika ia masih berumur 7 tahun. Ia dibeli oleh seorang
penjahit saleh dan kaya bernama John Wheatley untuk menemani istrinya. Keluarga
Wheatley menyadari kecerdasan Phillis, dan dengan bantuan Mary, putri John, ia
kemudian belajar membaca dan menulis. Tema puisi Wheatley adalah agama, dan ia
memakai gaya penulisan yang sama dengan Philip Freneau, yaitu neoklasik.
Beberapa puisi terkenalnya antara lain “To S.M., a Young African Painter, on Seeing
His Works,” puisi yang berisi pujian dan dukungan semangat terhadap
salah seorang kulit berbakat lainnya, dan sebuah puisi pendek yang menunjukkan
kekuataan sensitifitas keagamaannya yang tersaring melalui pengalamannya
sebagai seorang yang masuk Kristen. Puisi ini membuat beberapa pengamat
kontemporer merasa tak nyaman – bagi yang berkulit putih karena merasa puisi
ini konvensional , sedang bagi yang berkulit hitam karena puisi ini tidak
meneriakkan protes terhadap perbudakan. Namun karya ini merupakan ekspresi
jujur yang menentang rasisme kaum kulit putih dan menyuarakan persamaan hak
spiritual. Penulis wanita lain; Susanna Rawson, Hannah
Foster, Judith Sargent, Mercy Otis Warren dan Abigail
Adams.
C.
PERIODE ROMANTIS: PARA PENGARANG DAN
PENYAIR, TAHUN 1820-1860
Periode Romantik ini berlangsung pada tahun 1820-1860. Zaman
ini awalnya terjadi di Eropa sebagai reaksi terhadap revolusi industri. Zaman
ini juga menandakan adanya pertentangan terhadap sosial aristrokrat dan
norma-norma politik dari masa pencerahan, juga reaksi pertentangan terhadap
pengaplikasian ilmu pengetahuan pada alam.
1.
Herman Melville
Herman Melville adalah seorang novelis, penulis essay, dan
penyair puisi. Dia menulis novel Typee, Moby Dick, Billy Bud.
Melville lahir di New York. Kedua orang tuanya merupakan keturunan keluarga
kolonial. Pada tahun 1839 Melville bergabung dalam St. Lawrence, sebuah kapal
yang melintasi New York dan Liverpool, Inggris. Setelah kembali ke Amerika Serikat
di bulan Oktober, dia mengajar dan kemudian pergi ke Sungai Missisipi untuk
mengunjungi pamannya di Galena, Illinois. Pada bulan Januari 1841, Melville
kembali berlayar ke pasifik selatan dengan kapal penjualan ikan paus bernama
Acushnet. Selama 18 bulan dalam kegiatan penjualan ikan paus dengan kapten yang
keras dan terbukti mengecewakan membuatnya meninggalkan kapal bersama pelaut
muda lainnya dan pergi ke pulau Marquesas pada bulan Juli 1842. Dia dan
teman-temannya tinggal bersama penduduk asli yang dianggap sebagai kanibal.
Melville melarikan sebuah kapal perdagangan Australia mencari para pekerja dan
meninggalkan kapal tersebut di Papettee, Tahiti, tempat dimana akhirnya dia
dipenjarakan karena melarikan kapal tersebut. Dia bekerja sebagai pekerja lapangan
di Tahiti dan kemudian berlayar ke Honohulu, Hawaii, dimana pada tahun 1843 dia
diangkat sebagai pelaut di angkatan laut Amerika Serikat. Dia meninggalkan
kapalnya di Boston pada bulan Oktober, 1844. Tak lama setelah sekembalinya ke
Amerika Serikat, Melville mulai menulis pengalamannya di laut Selatan.
2.
Ralph
Waldo Emerson (1803-1882)
Ralph Waldo Emerson, sosok menjulang
di jamannya, memiliki rasa misi agama. Meskipun banyak yang menuduhnya
menumbangkan Kristen, ia menjelaskan bahwa, baginya "menjadi menteri yang
baik, maka perlu untuk meninggalkan gereja." Alamat ia menyampaikan pada
1838 di almamaternya, Harvard Divinity School, membuatnya tidak diinginkan di
Harvard selama 30 tahun. Di dalamnya, Emerson menuduh gereja bertindak
"seolah-olah Tuhan sudah mati" dan menekankan dogma sambil mencekik
semangat. Misalnya, puisinya "Brahma" bergantung pada
sumber Hindu untuk menegaskan tatanan kosmik di luar persepsi manusia terbatas:
Jika pembunuh merah pikir dia
membunuh
Atau terbunuh berpikir dia dibunuh,
Mereka tahu tidak baik cara halus
Aku terus, dan lulus, dan
mengubahnya lagi.
Jauh atau lupa saya sudah dekat
Bayangan dan sinar matahari adalah
sama;
Dewa yang menghilang kepada saya
muncul;
Dan satu untuk saya adalah rasa malu
dan ketenaran.
Mereka rasa sakit yang meninggalkan
saya keluar;
Ketika saya mereka terbang, saya
sayap;
Aku adalah peragu dan keraguan,
Dan aku himne Brahmana menyanyikan
Para dewa yang kuat pinus untuk
tempat tinggal saya,
Dan pinus sia-sia Tujuh suci,
Tetapi engkau, kekasih yang lemah
lembut dari yang baik!
Temukan aku, dan mengubah Mu kembali
surga.
Puisi ini, yang diterbitkan dalam
nomor pertama majalah Atlantic Monthly (1857), bingung pembaca terbiasa dengan
Brahma, dewa Hindu yang tertinggi, jiwa kekal dan tak terbatas alam semesta.
3. Henry David Thoreau (1817-1862)
Henry David Thoreau, keturunan
Perancis dan Skotlandia, lahir di Concord dan membuat rumah permanen nya. Dari
keluarga miskin, seperti Emerson, ia bekerja jalan melalui Harvard. Sepanjang
hidupnya, ia mengurangi kebutuhannya ke tingkat yang paling sederhana dan
berhasil hidup dengan sedikit uang, dengan demikian mempertahankan
kemerdekaannya. Pada intinya, ia membuat hidup karirnya. Sebuah nonkonformis,
ia berusaha untuk menjalani hidupnya setiap saat sesuai dengan prinsip-prinsip
ketat nya. Upaya ini adalah subyek dari banyak tulisannya.
Karya Thoreau, Walden, atau Life
in the Woods ( 1854), adalah hasil dari dua tahun , dua bulan, dan dua
hari (1845-1847) ia menghabiskan tinggal di sebuah pondok yang dibangun di
Walden Pond, pada properti milik Emerson. Di Walden, Thoreau sadar bentuk saat
ini menjadi satu tahun, dan buku ini dengan hati-hati dibangun sehingga musim
yang halus membangkitkan dalam rangka. Buku ini juga diatur sehingga
kekhawatiran duniawi sederhana (di bagian yang disebut "Ekonomi," ia
menjelaskan biaya membangun kabin), oleh karena itu, buku ini telah berkembang
ke meditasi pada bintang-bintang.
4. Walt Whitman (1819-1892)
Lahir di Long Island, New York, Walt
Whitman adalah seorang tukang kayu paruh waktu dan manusia dari orang-orang,
yang brilian, karya inovatif mengungkapkan semangat demokrasi negara itu.
Whitman adalah sebagian besar otodidak, ia meninggalkan sekolah pada usia 11
untuk pergi bekerja, hilang jenis pendidikan tradisional yang membuat sebagian
besar penulis Amerika peniru untuk menghormati Inggris. Leaves of Grass (1855),
ia menulis ulang dan direvisi sepanjang hidupnya, berisi "Song
of Myself, " puisi paling memukau asli yang pernah ditulis oleh
seorang Amerika . Pujian antusias yang Emerson berikan dan beberapa orang
lainnya menumpuk pada volume berani ini dikonfirmasi Whitman dalam panggilan
puitisnya , meskipun buku itu tidak sukses populer.
Leaves of Grass adalah bermakna
luas, energik, dan alam sebagai benua Amerika, itu adalah generasi epik kritikus
Amerika telah menyerukan, meskipun mereka tidak mengenalinya. Gerakan riak
melalui "Song of Myself" seperti musik gelisah :
Ikatan dan
ballast meninggalkanku ...
rok
sierrasku, telapak tanganku menutupi benua
aku
seorang kaki dengan visiku.
5. Henry Wadsworth Longfellow
(1807-1882)
Yang paling penting penyair Boston
Brahmana Henry Wadsworth Longfellow, Oliver Wendell Holmes, dan James Russell
Lowell. Longfellow, profesor bahasa modern di Harvard, adalah penyair Amerika
yang paling terkenal pada zamannya. Dia bertanggung jawab atas berkabut,
sejarah, rasa legendaris masa lalu yang bergabung pada tradisi Amerika dan
Eropa. Dia menulis tiga puisi narasi yang panjang mempopulerkan legenda asli di
Eropa meter "Evangeline" (1847), "The Song of Hiawatha" (1855),
and "The Courtship of Miles Standish" (1858). Longfellow juga
menulis buku mengenai bahasa modern dan sebuah buku perjalanan yang berjudul
Outre-Mer, retelling legenda asing dan berpola setelah Washington Irving Sketch
Book. Meskipun konvensionalitas, sentimentalitas, dan penanganan lancar mar
puisi panjang, menghantui lirik pendek seperti The Jewish Cemetery at
Newport" (1854), "My Lost Youth" (1855), and "The Tide
Rises, The Tide Falls" (1880), The Tide Niagara" (1880) terus
memberikan kesenangan.
6. James Russell Lowell (1819-1891)
James Russell Lowell , yang menjadi
guru besar bahasa modern di Harvard setelah pensiun, adalah Matthew Arnold
sastrawan Amerika . Dia memulai diri sebagai seorang penyair namun secara
bertahap kehilangan kemampuan puitisnya , berakhir sebagai pendidik dan kritikus
yang dihormati . Sebagai editor dari Atlantik dan co-editor dari North American
Review, Lowell memiliki pengaruh yang sangat besar. Lowell “A
Fable for Critics (1848)” adalah penilaian lucu dan penulis Amerika,
seperti dalam komentarnya: "Poe datang, dengan gagaknya, seperti Barnaby
Rudge / Tiga - perlima dari dia jenius dan dua - perlima fudge adalah belaka.
"Di bawah pengaruh istrinya, Lowell menjadi pembaharu liberal, perbudakan,
dan pendukung hak pilih dan hukum mengakhiri pekerja anak perempuan. Biglow
Papers, First Series (1847-1848) menciptakan Hosea Biglow, yang cerdas tapi
tidak berpendidikan penyair desa yang berpendapat untuk reformasi dalam dialek
puisi. Benjamin Franklin dan Phillip Freneau telah menggunakan warga desa
cerdas sebagai corong untuk komentar sosial. Lowell menulis dalam nada yang
sama, menghubungkan kolonial "karakter" tradisi dengan realisme baru
dan regionalisme didasarkan pada dialek yang berbunga pada tahun 1850 dan
datang ke hasil di Mark Twain .
7. Oliver Wendell Holmes (1809-1894)
Oliver Wendell Holmes, seorang
dokter terkenal dan profesor anatomi dan fisiologi di Harvard, adalah yang
paling sulit dari tiga Brahmana terkenal untuk dikategorikan karena karyanya
ditandai dengan fleksibilitas yang menyegarkan. Ini meliputi koleksi esai lucu
(misalnya, The Autocrat of the Breakfast-Table, 1858), novel (Elsie
Venner, 1861), biografi (Ralph Waldo Emerson, 1885), dan ayat yang bisa
sigap ("The Deacon Masterpiece, atau, The Wonderful Satu-Hoss Shay
"), filosofis (" The Chambered Nautilus "), atau sungguh-sungguh
patriotik (" Ironsides Old "). Lahir di Cambridge, Massachusetts,
pinggiran kota Boston yang merupakan rumah bagi Harvard, Holmes adalah anak
dari seorang menteri lokal terkemuka. Ibunya adalah keturunan dari penyair Anne
Bradstreet. Di masanya, dan lebih lagi setelah itu, ia melambangkan kecerdasan,
kecerdasan, dan pesona bukan sebagai penemu atau perintis, melainkan sebagai
penerjemah teladan segala sesuatu dari masyarakat dan bahasa untuk obat-obatan
dan sifat manusia.
D. PERIODE ROMANTIS:
FIKSI, TAHUN 1820-1860
·
Edgar
Allan Poe (1809-1849)
Edgar Allan Poe , orang selatan,
dengan saham Melville visi muram metafisik dicampur dengan unsur-unsur
realisme, parodi, dan olok-olok. Dia menyempurnakan cerita pendek bergenre dan
menciptakan fiksi detektif. Banyak cerita-ceritanya bentuk awal genre fiksi
ilmiah, horor, dan fantasi begitu populer saat ini. Hidup yang pendek dan
tragis Poe terganggu dengan rasa tidak aman . Poe percaya bahwa keanehan adalah
unsur penting keindahan, dan tulisannya sering eksotis. Cerita dan
puisi-puisinya akan diisi dengan terkutuk, bangsawan introspektif (Poe, seperti banyak orang selatan lainnya,
dihargai ideal aristokrat), dalam banyak karyanya, termasuk "The
Premature Burial," "Ligeia," "The Cask of Amontillado,
" dan "The Fall House of Usher." Poe senja alam antara
hidup dan mati dan mencolok, pengaturan Gothic -Nya itu tidak hanya dekoratif.
Mereka mencerminkan overcivilized interior namun mematikan tokoh-tokoh yang
terganggu jiwanya. Mereka adalah ekspresi simbolis dari alam bawah sadar, dan
dengan demikian merupakan pusat seni.
Ayat Poe, seperti yang banyak orang
Selatan katakan, sangat musikal dan ketat. Puisinya yang paling terkenal, dalam
hidup dan hari ini sendiri, adalah "The
Raven" (1845). Dalam puisi menakutkan ini, angker, narator tidur, yang
telah membaca dan berkabung atas kematian nya "hilangnya Lenore" pada
tengah malam, dikunjungi oleh seekor burung gagak (burung yang makan daging
mati, maka simbol kematian) yang bertengger di atas pintu dan menakutkan mengulangi
refrain terkenal puisi itu, "nevermore." Puisi berakhir dalam sebuah
adegan beku kematian -pada- hidup:
Dan Raven, tidak pernah melayang, masih duduk, masih duduk
Pada patung pucat dari Pallas hanya di atas pintu kamar saya;
Dan matanya memiliki semua tampak dari iblis yang bermimpi,
Dan lampu-lampu o'er dia melemparkan bayangan pada lantai;
Dan jiwaku dari luar bayangan yang yang terletak mengambang
di lantai
Akan diangkat – Tidak lagi!
E.
KEBANGKITAN ALIRAN REALISME, TAHUN 1860-1914
Sebagai industrialisasi yang tumbuh, begitu pula
keterasingan. Karakteristik novel
Amerika periode - Stephen Crane Maggie:
A
Girl of the Streets, Jack London
Martin Eden, dan kemudian Theodore Dreiser “An American Tragedy” -
menggambarkan kerusakan kekuatan ekonomi dan keterasingan pada individu yang
lemah atau rentan. Korban, seperti Twain Huck Finn, Humphrey Vanderveyden di
London The Sea-Wolf, dan Dreiser oportunistik Suster Carrie, bertahan melalui
kekuatan batin yang melibatkan kebaikan, fleksibilitas, dan di atas semua,
individualitas.
1.
SAMUEL
CLEMENS (MARK TWAIN) (1835-1910)
Samuel Clemens, lebih dikenal dengan
nama pena dari Mark Twain, dibesarkan di kota perbatasan Mississippi River of
Hannibal, Missouri. Pernyataan terkenal Ernest
Hemingway bahwa semua sastra Amerika berasal dari salah satu buku besar, Twain
Adventures of Huckleberry Finn, menunjukkan tempat yang menjulang
penulis ini dalam tradisi . Penulis awal Amerika abad ke-19 cenderung terlalu
berbunga-bunga, sentimental, atau sok - sebagian karena mereka masih mencoba
untuk membuktikan bahwa mereka bisa menulis sebagai elegan sebagai bahasa
Inggris. Gaya Twain, berdasarkan kuat, realistis, pidato Amerika sehari-hari,
memberikan penulis Amerika apresiasi baru suara nasional mereka. Twain adalah
penulis besar pertama datang dari pedalaman, dan ia ditangkap khas, slang dan
ikonoklasme humoris. Untuk Twain dan penulis Amerika lainnya dari akhir abad
19, realisme tidak hanya teknik sastra: Ini adalah cara berbicara kebenaran dan
meledak usang konvensi. Dengan demikian itu membebaskan mendalam dan berpotensi
bertentangan dengan masyarakat .
2.
HUMOR
PERBATASAN DAN REALISME
Dua arus utama dalam sastra abad
ke-19 Amerika bergabung di Mark Twain: populer humor perbatasan dan warna
lokal, atau "egionalisme."
Pendekatan sastra terkait dimulai pada tahun 1830-an dan memiliki akar lebih
awal dalam tradisi lisan setempat. Setiap daerah memiliki karakter yang
berwarna-warni.
3.
PEWARNA
LOKAL
Seperti perbatasan humor, menulis
warna lokal memiliki akar tua tapi menghasilkan karya-karya yang terbaik lama
setelah Perang Saudara. Jelas, banyak penulis pra-perang, dari Henry David Thoreau dan Nathaniel Hawthorne ke John Greenleaf Whittier dan James Russell Lowell, melukis potret
mencolok dari daerah Amerika spesifik. Apa yang membuat colorists terpisah
minat sadar diri dan eksklusif mereka dalam memberikan lokasi tertentu, dan
hati-hati faktual, teknik realistis mereka.
·
Bret
Harte (1836-1902)
Dikenang sebagai penulis cerita
petualangan seperti "The Luck of Roaring Camp” dan "The Outcasts Poker Flat,"
setting di sepanjang perbatasan barat pertambangan. Sebagai sukses besar
pertama di sekolah colorist lokal, Harte membutuhkan waktu yang singkat itu
mungkin penulis paling terkenal di Amerika tersebut adalah daya tarik versi romantis dari
gunslinging Barat.
4.
REALISME
BARAT TENGAH
Selama bertahun-tahun, editor majalah
Atlantic Monthly, William Dean Howells
(1837-1920), yang diterbitkan realistis menulis warna lokal oleh Bret Harte
, Mark Twain , George Washington Cable, dan lain-lain . Dia adalah juara
realisme, dan novelnya , seperti A Instance Modern (1882), The
Rise of Silas Lapham (1885), dan A New Dangerous Fortune ( 1890 ),
hati-hati menjalin keadaan sosial dengan emosi biasa di tengah kelas Amerika .
5.
NOVELIS
KOSMOPOLITAN
·
Henry
James (1843-1916)
Henry James pernah menulis bahwa
seni, khususnya seni sastra, " membuat hidup membuat bunga, membuat
penting. "Fiksi dan kritik James adalah yang paling sadar, canggih, dan
sulit di masanya. Dengan Twain, James umumnya peringkat sebagai novelis Amerika
terbesar dari paruh kedua abad ke-19. James terkenal karena "tema internasionalnya
- yaitu, hubungan yang kompleks antara Amerika naif dan kosmopolitan Eropa. Apa
yang penulis biografinya Leon Edel panggilan James pertama , atau "
internasional , " fase mencakup karya-karyanya seperti The
American (1877) , Daisy Miller (1879) , dan karya , The
Portrait of a Lady ( 1881 )
·
Edith
Wharton (1862-1937)
Seperti James, Edith Wharton
dibesarkan sebagian di Eropa dan akhirnya membuat rumah di sana. Dia adalah
keturunan dari kaya, didirikan keluarga di masyarakat New York dan melihat
secara langsung penurunan kelompok dibudidayakan ini dan, dalam pandangan dia,
munculnya sopan, nouveau riche-keluarga bisnis. Transformasi sosial ini adalah
latar belakang dari banyak novelnya. Seperti James, Wharton kontras Amerika dan
Eropa. Inti dari keprihatinannya adalah jurang yang memisahkan realitas sosial
dan batin. Seringkali karakter sensitif merasa terjebak oleh karakter
berperasaan atau kekuatan sosial. Edith Wharton secara pribadi mengalami
jebakan seperti seorang penulis muda yang menderita gangguan saraf panjang
sebagian karena konflik dalam peran antara penulis dan istri. Novel terbaik
Wharton termasuk The House of Mirth (1905), The Custom of the Country (1913),Summer
(1917), The Age of Innocence (1920), and the beautifully crafted novella Ethan
Frome(1911).
·
STEPHEN CRANE
Stephen Crane, lahir di New Jersey,
memiliki akar akan kembali ke tentara Perang Revolusi, pendeta, sheriff, hakim,
dan petani yang telah hidup satu abad sebelumnya. Terutama seorang wartawan
yang juga menulis fiksi, esai, puisi, dan drama, Derek melihat kehidupan di
rawest, di daerah kumuh dan di medan perang. Cerita pendek - khususnya, "The
Open Boat," "The Blue Hotel," dan "The Bride Come to the
Yellow Sky".
·
Jack
London (1876-1916)
Seorang miskin , pekerja otodidak
dari California , naturalis Jack London terlempar dari kemiskinan untuk menjadi
terkenal dengan koleksi pertamanya cerita , The Child Wolf (1900),
mengatur sebagian besar di wilayah Klondike of Alaska dan Kanada Yukon .
Lainnya dari best-seller -nya, termasuk The Call of the Wild (1903) dan The Sea -Wolf (1904) membuatnya penulis
bayaran tertinggi di Amerika Serikat pada masanya. Autobiografi Novel Martin
Eden (1909) menggambarkan tekanan batin impian Amerika sebagai London dialami
mereka selama meroket nya dari kemiskinan jelas untuk kekayaan dan ketenaran.
·
Theodore
Dreiser (1871-1945)
Pada tahun1925 Karya “An American Tragedy” oleh Theodore
Dreiser , seperti London Martin Eden , mengeksplorasi bahaya impian Amerika .
Novel ini menceritakan , dengan sangat rinci , kehidupan Clyde Griffiths , seorang
anak laki-laki akan lemah dan sedikit kesadaran diri .
6.
KELOMPOK PUISI CHICAGO
Tiga penyair Midwestern yang
dibesarkan di Illinois dan berbagi keprihatinan Midwest dengan orang biasa
adalah Carl Sandburg, Vachel Lindsay, dan Edgar Lee Masters. Puisi mereka
sering menyangkut individu tidak jelas, mereka mengembangkan teknik - realisme,
pernyesalan dramatis - yang mengulurkan tangan untuk pembaca yang lebih besar.
·
Edgar
Lee Masters (1868-1950)
Pada pergantian abad, Chicago telah
menjadi sebuah kota besar, rumah arsitektur inovatif dan koleksi seni
kosmopolitan. Chicago juga rumah Harriet Monroe Puisi, majalah sastra paling
penting hari. Di antara penyair kontemporer menarik jurnal dicetak adalah Edgar
Lee Masters, penulis berani Spoon River Anthology (1915), dengan
"unpoetic" gaya sehari-hari baru, presentasi frank seks, pandangan
kritis dari kehidupan desa, dan kehidupan batin intens membayangkan orang-orang
biasa.
·
Carl
Sandburg (1878-1967)
Sandburg adalah zaman akhir Walt
Whitman, menulis luas, menggugah puisi perkotaan dan patriotik dan sederhana,
seperti anak-anak sajak dan balada. Ia bepergian tentang membaca dan merekam
puisinya, dalam mendayu-dayu, suara yang
semacam bernyanyi. Sebuah contoh yang
baik dari tema dan gayanya adalah puisi "Chicago" (1914) :
Penjagal babi untuk Dunia ,
Alat pembuat, penimbun Gandum ,
Pemain dengan Bagiannya dan
Pengangkutan tangan Bangsa ;
badai , serak , berkelahi ,
Kota dari Bahu Besar ...
·
Vachel
Lindsay (1879-1931)
Vachel Lindsay adalah selebran dari
kota kecil populisme Midwest dan pencipta kuat, puisi berirama dirancang untuk
berdeklamasi keras. Karyanya membentuk hubungan antara penasaran populer, atau
rakyat, bentuk puisi, seperti lagu ajaran Kristiani dan vaudeville (teater
populer) di satu sisi, dan puisi modernis maju di sisi lain. Rasis dengan
standar saat ini, puisi yang terkenal "The Kongo" (1914)
merayakan sejarah Afrika dengan berbaur jazz, puisi, musik, dan nyanyian. Pada
saat yang sama, ia diabadikan tokoh-tokoh seperti pada lanskap Amerika seperti
Abraham Lincoln ("Abraham Lincoln Walks di Midnight") dan John
Chapman ("Johnny Appleseed"), sering pencampuran fakta dengan mitos.
7.
DUA
NOVELIS WANITA REGIONAL
Novelis Ellen Glasgow (1873-1945) dan Willa Cather (1873-1947) dieksplorasi kehidupan perempuan, ditempatkan
dalam pengaturan regional cemerlang membangkitkan. Novelis tidak berangkat
untuk menangani isu-isu khusus perempuan, karya-karya awal mereka biasanya
mengobati protagonis laki-laki, dan hanya karena mereka memperoleh kepercayaan
artistik dan kedewasaan yang mereka beralih ke penggambaran kehidupan
perempuan. Glasgow dan Cather hanya dapat dianggap sebagai "penulis
perempuan" dalam arti deskriptif, untuk karya-karya mereka menolak
kategorisasi. Glasgow adalah dari Richmond, Virginia, ibukota lama dari
Konfederasi Selatan. Cather , Virginian, dibesarkan di padang rumput Nebraska
kalangan imigran perintis kemudian diabadikan dalam O Pioneers ! (1913), My Antonia (
1918), dan kisahnya yang terkenal "Rosicky Neigbour" (1928)
.
8.
KEBANGKITAN
SASTRA HITAM AMERIKA
Pencapaian sastra Afrika-Amerika
adalah salah satu perkembangan sastra paling mencolok dari era pasca-Perang
Sipil. Dalam tulisan-tulisan Booker T. Washington, W.E.B. Du Bois, James Weldon
Johnson, Charles Waddell Chesnutt, Paul Laurence Dunbar, dan lain-lain, akar
penulisan Amerika hitam memegang, terutama dalam bentuk otobiografi, sastra
protes, khotbah, puisi, dan lagu.
·
Booker
T. Washington (1856-1915)
Booker T. Washington, pendidik dan
pemimpin hitam paling menonjol pada zamannya, dibesarkan sebagai budak di
Franklin County, Virginia, lahir dari ayah budak-memegang putih dan ibu budak.
Baik-Nya, otobiografi sederhana, menceritakan perjuangan yang sukses untuk
lebih baik dirinya sendiri. Dia menjadi terkenal karena usahanya untuk
meningkatkan kehidupan Afrika-Amerika, kebijakannya akomodasi dengan kulit
putih - upaya untuk melibatkan Amerika hitam baru-baru ini dibebaskan dalam
arus utama masyarakat Amerika - yang diuraikan di Atlanta Exposition Alamat
yang terkenal (1895).
·
W.E.B.
Du Bois (1868-1963)
Lahir di New England dan dididik di
Harvard University dan University of Berlin (Jerman), WEB Du Bois menulis
"Dari Mr Booker T. Washington dan Lainnya," sebuah esai kemudian
dikumpulkan dalam buku monumentalnya The Souls Black Folk (1903). Du Bois
hati-hati menunjukkan bahwa meskipun banyak prestasinya, Washington, pada
dasarnya, menerima segregasi - yaitu, perlakuan yang tidak sama dan terpisah
dari kulit hitam Amerika - dan pemisahan yang mau tidak mau akan menyebabkan
rendah diri, khususnya di bidang pendidikan. Du Bois, pendiri Asosiasi Nasional
untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP), juga menulis apresiasi sensitif
tradisi dan budaya Afrika-Amerika, karyanya membantu intelektual hitam
menemukan kembali sastra rakyat mereka yang kaya dan musik.
·
James
Weldon Johnson (1871-1938)
Seperti Du Bois, penyair James
Weldon Johnson menemukan inspirasi dalam spirituals Afrika-Amerika. Puisinya "O
Black dan Unknown Bards" (1917) bertanya: Hati budak dicurahkan
melodi tersebut Sebagai "penjauhan kepada Yesus?" Pada Roh-Nya pasti
melayang bebas mala mini , Meskipun masih sekitar tangannya ia merasa
rantainya. Campuran keturunan putih dan hitam, Johnson mengeksplorasi masalah
yang kompleks ras di fictionalAutobiography nya dari Man Ex-Colored (1912),
tentang seorang pria ras campuran yang "melewati" (diterima) untuk
putih. Buku ini secara efektif menyampaikan keprihatinan Amerika hitam dengan
isu-isu identitas di Amerika.
·
Charles
Waddell Chesnutt (1858-1932)
Charles Waddell Chesnutt, penulis The
Marrow of Tradition (1901), dan biografi Frederick Douglass, adalah
dari waktu ke depan . Ceritanya berkutat pada tema rasial, tapi menghindari
ujung diprediksi dan sentimen umum, tokoh-tokohnya adalah individu yang berbeda
dengan sikap yang kompleks tentang banyak hal, termasuk ras. Chesnutt sering
menunjukkan kekuatan dari masyarakat kulit hitam dan menegaskan nilai-nilai
etika dan solidaritas rasial.
9.
ERA MODERNISME DAN EKSPERIMENTASI
Tahun 1914 merupakan tahun dimana perang dunia pertama
dimulai. Pada saat itu, ada dua negara koalisi Eropa yang berkonflik. Koalisi
pertama United Kingdom, Perancis, Belgium, Serbia, Montenegro, dan Rusia.
Sedangkan koalisi negara sentral yang melawan mereka adalah Jerman,
Austria-Hungaria. Jepang kemudian bergabung dengan negara koalisi pertama tahun
1914, dan Ottoman Empire (1914) serta Bulgaria (1915) bergabung dengan
negara-negara sentral yang melawannya, disusul dengan Italia (1915). Awalnya
Amerika berada pada posisi netral namun pada tahun 1917, Amerika kemudian
berpihak pada pihak Sentral.
Dengan terjadinya perang dunia pertama ini,
Amerika berusaha meningkatkan kekuatannya supaya dapat mengalahkan koalisi
negara pertama tersebut. Dipengaruhi oleh latar belakang ini, beberapa karya
pun tercipta. Beberapa penulis hebat adalah F. Scott Fitzgerald dan Ernest
Hemingway.
·
Scott Fitzgerald
Dia adalah seorang penulis novel dan cerita pendek Amerika
yang mencerminkan perubahan tingkah laku sosial selama tahun 1920an. Dia adalah
putra dari sebuah keluarga Minnesota yang cukup dikenal baik. Dia lahir di
Saint Paul dan memasuki sekolah Katolik Roman. Selama menjadi mahasiswa di
universitas Princeton, dia berteman dengan Edmund Wilson (yang kemudian menjadi
seorang kritikus sastra yang cukup berpengaruh) dan John Peale Bishop (yang
kemudian menjadi seorang pencipta puisi dan novelis). Kedua orang tersebut
sangat berpengaruh dalam karya-karyanya. Tahun 1917, Fitzgerald meninggalkan
kuliahnya karena alasan kesulitan akademis kemudian dia memutuskan untuk
menjadi prajurit Amerika Serikat dan bertugas selama perang dunia 1. Selama
masa latihannya di dekat Montgomery, Alabama, dia bertemu dengan seorang gadis
yang mempunyai semangat tinggi yaitu Zelda Sayre. Mereka akhirnya menikah pada
tahun 1920 dan Zelda menjadi contoh untuk karakter-karakter perempuan fiksinya.
Salah satu novelnya yang terkenal adalah The Great Gatsby.
·
Ernest Hemingway
Dia adalah seorang penulis novel dan cerita pendek, karyanya
sering dipenuhi dengan kegaringan, dialog yang singkat, dan kalimat yang tidak
lengkap. Tulisannya dan kisah hidupnya banyak mempengaruhi penulis Amerika baik
selama hidupnya maupun setelah dia meninggal. Dia lahir di Oak Park, Illinois,
dan masuk sekolah umum. Setelah lulus SMA, pada tahun 1917 dia menjadi seorang
reporter untuk majalah Kansas City Star, tetapi dia meninggalkan pekerjaannya
dalam beberapa bulan untuk menjadi seorang sukarelawan supir ambulans selama
perang dunia 1. Kemudian dia dipindahkan ke prajurit Italia dan terluka berat. Setelah perang, dia menjadi seorang wartawan untuk
majalah Toronto Star dan tinggal di Perancis.Selama disana dia didorong dalam
pekerjaan kreatif oleh penulis seperti Ezra Pound dan Gertrude Stein. Setelah
tahun 1927 Hemingway banyak menghabiskan waktunya di Key West, Florida, dan di
Spanyol juga Afrika. Selama perang sipil Spanyol, dia kembali menjadi seorang
wartawan Koran. Pada perang dunia II, dia kembali menjadi seorang wartawan dan
kemudian menjadi wartawan untuk Angkatan Perang Pertama Amerika Serikat.
Walaupun dia bukan seorang tentara, dia berpartisipasi dalam beberapa
pertempuran. Setelah perang, Hemingway tinggal di dekat Havana, Cuba, dan pada
tahu 1958 dia pindah ke Ketchum, Idaho. Hemingway
menggambarkan banyak hal sesuai dengan pengalamannya sebagai seorang nelayan,
pemburu, dan orang yang sangat tertarik akan pertarungan manusia dengan kerbau
dalam banyak tulisannya. Kehidupannya yang penuh dengan petualang beberapa kali
hampir membuatnya mati seperti dalam perang Sipil Spanyol ketika geranat
menghujani ruang hotelnya, pada perang dunia II ketika dia ditabrak oleh sebuah
taksi, dan tahun 1954 pesawat udaranya kecelakaan di Afrika.
10. PUISI AMERIKA
PUISI AMERIKA TAHUN 1945Golongan
Anti- Tradisi. Awal abad 20 adalah masa-masa perkembangan teknologi dan
industri. Banyak penulis yang tidak tahan dengan keadaan industrial di Amerika.
Ada yang pergi meninggalkan Amerika, ada pula yang bertahan tinggal. Munculnya
gerakan-gerakan yang mendukung sejarah tradisi, setiap emosionalitas dan
tindakan dianggap sesuatu yang unik. Sehingga ekspresi dan orisinalitas penulis
menjadi sebuah tradisi baru. Pertumbuhan media massa dan teknologi mengubah
dunia Amerika saat itu.Teknologi-teknologi terbaru macam televisi, radio, dan
film sangat berpengaruh pada gaya kehidupan Amerika. Begitu pula dengan puisi
Amerika, yang secara langsung dipengaruhi oleh media massa dan teknologi
elektronik lainnya. Kemudahan- kemudahan bagi para penyair didapat dengan
murah, sehingga memicu para penyair muda untuk menerbitkan sendiri
karya-karyanya. Muncul beberapa golongan penyair dengan alirannya, yaitu:
·
Penyair
Tradisional
·
Penyair
Idiosinkratik
·
Penyair Eksperimental
Tradisionalisme. Penyair tadisional
telah memelihara atau menghidupkan kembali tradisi puitis. Para penyair
tradisional menggemari bahasa yang puitis, menggunakan bahasa dahulu yang agak
retorik dan inversi, dimana aturan kata- kata bahasa Inggris yang alami secara
tak biasa dimodifikasi. Kadang pula muncul bahasa yang penuh dengan kesadaran
diri terpadu dengan kecerdasan, humor, dan kiasan kesusastraan. Contoh penulis
yang memakai aliran tradisionalisme adalah: Richard Eberhart, Richard Wilbur,
John Crowe Ransom, Allen Tate, Robert Penn Warren, John Hollander, Richard Howart,
Robert Lowell.
BAB
III
SEJARAH
KESUSTRAAN AUSTRALIA
Australia,
resminya Persemakmuran Australia, adalah sebuah negara
di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, PulauTasmania, dan
berbagai pulau kecil di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Negara-negara yang bertetanggaan dengannya adalah Indonesia, Timor Leste,
dan Papua Nugini di utara; Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kaledonia Baru di timur-laut; dan Selandia Baru di tenggara. Kira-kira 40.000 tahun
sebelum pendudukan bangsa Eropa pada akhir abad ke-18, Australia telah dihuni
oleh Aborigin, yang menggunakan salah satu dari 250
kelompok bahasa.
Pada tahun 1606, imigran Eropa yang datang ke Benua
Australia adalah orang-orang Belanda.
Namun, di akhir abad ke-18, Inggris menduduki benua ini dan menjadikannya
sebagai tempat pembuangan para pelaku kriminal. Pada pertengahan abad ke-19,
ditemukan tambang emas di Australia sehingga benua itu pun ramai didatangi para
imigran. Sejak itu pula, mereka
memperjuangkan kemerdekaan untuk mengatur sendiri Australia, terlepas dari
kontrol Inggirs. Hingga kini,
Australia tergabung dalam Persemakmuran Inggris.
Setelah ditemukan oleh penjelajah Belanda pada 1606, paro timur Australia diaku
sebagai milik Britania pada
1770 dan mulai diduduki sejak penentuan koloni tahanan di New South Wales,
yang secara resmi didirikan pada 7 Februari 1788 (meskipun kepemilikan formal
baru dinyatakan pada 26 Januari 1788). Populasi bertambah secara statis selama
beberapa dasawarsa; benua ini dijelajahi dan setelah itu didirikanlah lima Koloni Mahkota lagi yang berpemerintahan mandiri.
Australia berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan.
Negara ini dalam ragam percakapan sering disebut sebagai Oz sejak awal abad ke-20. Aussie adalah
istilah percakapan bagi "orang/bangsa Australia". Legenda-legenda
tentang Terra
Australis—"tanah asing di Selatan"—berasal dari
zaman Romawi dan merupakan tempat yang lumrah dalam geografi abad pertengahan,
meskipun tidak berdasarkan pada pengetahuan benua terdokumentasi manapun.
Temuan bangsa Eropa berikutnya, nama-nama untuk daratan luas Australia
seringkali dirujuk sebagai Terra Australis yang
masyhur. Penggunaan terdini kata Australia yang
terdokumenkan dalam bahasa Inggris adalah pada tahun 1625 dalam "A
note of Australia del Espíritu Santo, yang ditulis oleh Master
Hakluyt" dan diterbitkan oleh Samuel Purchas dalamHakluytus Posthumus, sebuah kesalahan dari nama Spanyol
asli Austrialia del Espíritu Santo untuk
sebuah pulau di Vanuatu. Bentuk kata sifat bahasa Belanda Australische digunakan dalam buku berbahasa
Belanda di Batavia (Jakarta)
pada tahun 1638, yang merujuk pada daratan yang baru saja ditemukan di
selatan. Australia kemudian digunakan dalam terjemahan tahun
1693 dari Les Aventures de Jacques Sadeur dans la Découverte et le Voyage de
la Terre Australe, sebuah novel Perancis tahun 1676 karya Gabriel de
Foigny, di bawah nama pena Jacques
Sadeur. Merujuk seluruh wilayah Pasifik Selatan, Alexander
Dalrymple menggunakannya dalam An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the South
Pacific Ocean pada 1771. Nama Australia dipopularkan oleh penjelajah Matthew Flinders, yang memaksakannya
agar dapat diadopsi secara resmi sejak tahun 1804. Ketika menyiapkan manuskrip
dan diagramnya untuk sebuah karya dari tahun 1814, berjudul A Voyage to
Terra Australis,
dia diikuti oleh rekannya, Sir Joseph
Banks, untuk menggunakan istilah Terra Australis karena
istilah tersebut adalah yang paling merakyat.
A.
SENI
Seni rupa Australia dianggap bermula dengan lukisan gua dan lukisan kulit kayu penduduk
aslinya. Tradisi penduduk asli Australia diwariskan secara lisan, melalui
upacara dan menyampaikan kisah-kisah zaman impian. Dari zaman pendudukan Eropa, sebuah
tema tentang seni Australia adalah
lanskap alam, tampak sebagai
contoh karya Albert Namatjira, Arthur Streeton dan
lain-lain yang berhubungan dengan Aliran Heidelberg, dan Arthur Boyd.
Lanskap negara ini menjadi sumber ilham bagi seniman
modernis Australia; lanskap tersebut telah diabadikan dalam karya-karya yang
diakuI oleh Sidney Nolan, Fred Williams, Sydney Long, dan Clifton Pugh. Seniman Australia dipengaruhi oleh
seni modern Amerika dan Eropa termasuk pengikut aliran kubisme Grace Crowley, pengikut
aliran surealisme James Gleeson, dan
penggiat seni popular Martin Sharp. Seni kontemporer penduduk asli Australia adalah satu-satunya pergerakan seni
internasional yang penting yang berasal dari Australia dan "pergerakan seni besar
terakhir abad ke-20"; salah
seorang yang termasuk angkatan ini adalah Emily Kngwarreye. Kritikus seni Robert Hughes telah
menulis beberapa buku yang berpengaruh tentang sejarah dan seni Australia, dan
dianggap sebagai "kritikus seni paling terkenal di dunia" oleh The New York Times. Galeria Nasional Australia dan galeria-galeria negara bagian
memelihara koleksi Australia dan seberang lautan.
Banyak kelompok seni peran Australia menerima dana
melalui Dewan Seni Australia milik pemerintah federal. Di tiap
negara bagian terdapat orkestra simfoni, dan
sebuah kelompok opera nasional, Opera Australia, terkenal atas biduan sopran Joan Sutherland. Di permulaan
abad ke-20, Nellie Melba adalah
salah seorang biduan opera terkemuka di dunia. Ballet dan tari diwakili oleh The Australian Ballet dan beraneka kelompok dari tiap-tiap
negara bagian. Tiap-tiap negara bagian memiliki kelompok teater yang didanai
oleh masyarakat.
Sastra Australia juga dipengaruhi oleh lanskapnya;
karya penulis seperti Banjo Paterson, Henry Lawson, dan Dorothea Mackellar terinspirasi oleh semak-semak
Australia. Karakter Australia kolonial, seperti yang dilukiskan dalam beberapa
karya sastra awal, cukup merakyat bagi orang Australia modern. Pada 1973, Patrick White dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra, satu-satunya orang Australia yang
meraihnya; ia diakui sebagai salah satu penulis berbahasa Inggris besar
sepanjang abad ke-20. Peraih pertama Man Booker Prize dari
Australia adalah Peter Carey dan Thomas Keneally; David Williamson, David Malouf, dan John Maxwell Coetzee,
yang belum lama menjadi warga negara Australia, juga penulis terkenal, dan Les Murray dianggap sebagai "salah seorang pujangga
terkemuka di antara rekan seangkatannya".
B. MEDIA
Industri perfilman Australia berawal dengan diluncurkannya The Story of the Kelly Gang pada tahun 1906, yang dianggap sebagai
film berfitur panjang pertama, tetapi baik produksi film fitur
Australia maupun distribusi fitur-fitur buatan Britania mengalami kemunduran
secara dramatis setelah Perang Dunia I karena studio-studio dan para
distributor Amerika memonopoli industri perfilman dan pada dasawarsa 1930-an kira-kira
95% film fitur yang berlatarkan Australia dibuat di Hollywood.
Pada akhir dasawarsa 1950-an produksi film fitur di Australia berhenti dan
tidak ada film fitur Australia yang dibuat di antara tahun 1959 dan 1969.
Gelombang Baru sinema Australia dari dasawarsa 1970-an membawa
film-film yang provokatif dan sukses, beberapa di antaranya mengeksplorasi masa
lalu kolonial negara ini, seperti Picnic at Hanging Rock dan Breaker Morant, sedangkan genre yang juga disebut
"Ocker" menghasilkan
beberapa fitur komedi berbasis perkotaan yang sangat sukses di antaranya The Adventures of Barry McKenzie dan Alvin Purple. Hit terakhir di antaranya Mad Max dan Gallipoli. Film-film
yang sukses dan lebih baru adalah Shine dan Rabbit-Proof Fence. Aktor Australia yang terkenal di antaranya Judith Anderson, Errol Flynn, Nicole Kidman, Hugh Jackman, Heath Ledger,Geoffrey Rush, dan sutradara bersama Sydney Theatre Company saat
ini, Cate Blanchett.
Australia memiliki dua lembaga penyiaran umum (Australian Broadcasting Corporation dan Special Broadcasting Service yang
multikultur), tiga jejaring televisi komersial, beberapa layangan televisi
berlangganan, dan berbagai macam stasiun radio dan televisi umum dan tidak
berorientasi laba. Tiap-tiap kota besar memiliki paling sedikit satu surat
kabar harian, dan terdapat dua surat kabar harian nasional, The Australian dan The Australian Financial Review. Pada tahun 2010, Reporters Without Borders menempatkan
Australia pada peringkat ke-18 dari 178 negara berdasarkan tarafkebebasan pers,
lebih buruk daripada Selandia Baru (ke-8) tetapi lebih baik daripada Britania
Raya (ke-19) dan Amerika Serikat (ke-20). Peringkat
yang relatif rendah ini utamanya disebabkan oleh keanekaragaman kepemilikan
media komersial yang terbatas di Australia; sebagian besar media cetak berada di bawah
kendali News Corporation dan Fairfax Media.
C. BUDAYA AUSTRALIA
Sejak tahun 1788, basis budaya Australia telah sangat
dipengaruhi oleh Budaya Barat Anglo-Keltik. Fitur
budaya yang unik juga muncul dari lingkungan alami dan budaya asli Australia.
Sejak pertengahan abad ke-20,budaya popular Amerika telah
sangat memengaruhi Australia, terkhusus melalui televisi dan film bioskop. Pengaruh budaya lainnya datang dari
negara Asia, dan melalui imigrasi besar-besaran dari negara yang tidak
berbahasa Inggris.
Budaya Australia didirikan pada
cerita-cerita dari battlers, Bushrangers dan prajurit gagah berani. Pahlawan
olahraga, pahlawan kerja dan migran berani. Ini semua tentang pergi secara
adil, ke alam luar dan uluran sehat ironi. Hari Australia juga mendefinisikan
dirinya dengan warisan Aboriginal , campuran yang dinamis dari budaya, ide-ide
inovatif dan seni yang berkembang .
1. Budaya
Aborigin : tradisi yang kaya dan abadi
Dreamtime adalah ' waktu sebelum waktu ' suci
penciptaan dunia . Menurut kepercayaan Aborigin, arwah leluhur totem muncul
dari bumi dan turun dari langit untuk membangunkan dunia yang gelap dan sunyi.
Mereka menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang, gunung ditempa, sungai,
pohon, serta danau dan berubah menjadi bentuk manusia dan hewan. Arwah leluhur
menghubungkan masa lalu kuno dengan sekarang dan masa depan melalui setiap
aspek budaya Aborigin. Seni cadas, kerajinan dan lukisan kulit kayu
mengungkapkan cerita Dreamtime, menandai wilayah dan sejarah mencatat,
sementara lagu-lagu menceritakan perjalanan Dreamtime, secara lisan memetakan
sumber-sumber air dan landmark penting lainnya. Lirik khusus mereka telah
diturunkan hampir tidak berubah selama setidaknya 50.000 tahun, dan sering
disertai dengan clapsticks atau denyut mendalam didgeridoo. Demikian pula,
tari-tarian tradisional mengungkap mitos penciptaan, memberlakukan perbuatan
Dreamtime pahlawan dan peristiwa sejarah bahkan baru-baru ini.
2. Mitos
kolonial : battlers , Bushrangers dan prajurit gagah berani
Australia percaya pada mateship dan
'kesempatan yang adil ' dan memiliki kasih sayang yang kuat kepada anjing
bawahan atau 'battler'. Nilai-nilai ini berasal dari narapidana dan kolonialis
awal yang berjuang melawan tanah yang keras dan asing dan sering otoritas tidak
adil. Buronan paling terkenal Australia Ned Kelly memprotes kemiskinan dan
ketidakadilan sistem kelas Inggris dikirim di sini bersama dengan para
narapidana. Melawan pahlawan cacat ini untuk 'keadilan dan kebebasan 'dan'
orang yang tidak bersalah' telah memeluk sebagai bagian dari budaya nasional dan
menginspirasi buku yang tak terhitung jumlahnya dan film. Pada tambang emas di
pertengahan 1850-an, penggali digambarkan dalam cerita dan lagu sebagai
pahlawan romantis , larrikins dan penjahat yang memeluk demokrasi . The
bloody 1854 Eureka Stockade, di mana penambang Victoria bangkit melawan
sistem perizinan yang otoriter, datang untuk melambangkan kemenangan kesetaraan
sosial. Kemudian, selama Perang Dunia I, para prajurit ANZAC berani yang
bertugas di Gallipoli memberi arti baru untuk istilah 'Aussie lit'.
3. Bahasa
Inggris Australia : berbicara ' Strine '
Australia memiliki bahasa
sehari-hari yang unik, diciptakan 'Strine' oleh ahli bahasa Alastair Morrison (
bayangkan mengatakan Australia dengan gigi terkatup untuk mengusir lalat ) pada
tahun 1966. Ini menggabungkan banyak lama hilang cockney dan ucapan Irlandia
narapidana awal dengan kata-kata dari bahasa Aborigin. Kita sering menyingkat
kata-kata dan kemudian menambahkan ' o ' atau ' ie ' di akhir seperti pada '
membawa cossie Anda untuk barbie arvo ini '. Kami juga ingin membalikkan
julukan, memanggil orang dengan rambut merah ' bluey', mengatakan ' bersalju '
kepada seseorang dengan rambut hitam , dan penandaan ' tinggi ' untuk seseorang
yang bertubuh kecil. Kita cenderung untuk meratakan vokal dan kalimat akhir
dengan infleksi sedikit ke atas.
4. Sebuah
gaya hidup di luar ruangan : pantai dan barbeque
Dengan lebih dari 80 persen warga
Australia yang tinggal berjarak 50 kilometer dari pantai, pantai telah menjadi
bagian tak terpisahkan dari gaya hidup santai kami yang terkenal. Dari Sabtu
pagi pelatihan surfing - klub untuk muda ' pinset ' untuk bermain kriket pantai
setelah barbeque, kita mencintai kehidupan di pantai berpasir kami. Kami
berdesak-desakan untuk sebuah tempat di pantai dikemas kota, bersantai di
tempat liburan populer dan drive untuk rahasia, pantai terpencil di taman
nasional pesisir. Kami pergi ke pantai untuk menikmati matahari dan surfing
atau berlayar, parasail, ikan, snorkeling, menyelam dan pantai sisir. Ini
adalah di mana kita bersosialisasi dan bermain olahraga , bersantai dan
menikmati asmara. Ini juga merupakan situs untuk perayaan . Pada malam tahun
baru, bersuka ria menari di pasir dan menonton kembang api di Manly dan Bondi
pantai di Sydney dan Glenelg di Adelaide. Banyak pantai menjadi tuan rumah
upacara kewarganegaraan di Hari Australia dan pada Hari Natal hingga 40.000
pengunjung internasional berkumpul di Bondi Beach mengenakan topi Santa dan
baju renang. Pantai yang paling terkenal di Australia - Bondi dan Manly di
Sydney, St Kilda di Melbourne, Surfers Paradise di Queensland Gold Coast,
Cottesloe di Perth dan Glenelg di Adelaide - menarik penduduk setempat serta
wisatawan internasional .
5. Multikulturalisme
: beragam makanan, festival dan iman
Sejak 1945 lebih dari enam juta orang
dari seluruh dunia datang ke Australia untuk hidup. Saat ini, lebih dari 20
persen penduduk Australia lahir asing dan lebih dari 40 persen yang berasal
dari budaya campuran . Di rumah kita kita berbicara 226 bahasa - setelah bahasa
Inggris, yang paling populer adalah Italia, Yunani, Kanton dan Arab. Keragaman
budaya yang kaya kami tercermin dalam makanan kita, yang mencakup sebagian
besar masakan dunia dan berseni sekering beberapa dari mereka . Anda akan
menemukan rasa Eropa, rempah-rempah menggoda Asia, Afrika dan Timur Tengah dan
bush tucker dari halaman belakang kami yang ditawarkan di mana-mana dari warung
pinggir jalan hingga restoran bintang lima. Tuck ke takeaway Thai, makan pada
pasta Italia yang sempurna, lakukan tapas di strip Spanyol kota kita dan
berpesta pangsit di Chinatown. Anda juga dapat merangkul melting pot budaya
kita dalam banyak festival penuh warna. Lihat samba dan capoeira di Bondi
Brasil Selatan Amerika festival, tari belakang parade naga selama Tahun Baru
Cina atau berjalan-jalan melalui jalan-jalan berubah menjadi piazza hidup
selama perayaan tahunan Italia . Sebagai bangsa, kita merangkul pelangi
keyakinan agama dan Anda akan menemukan Katolik dan gereja-gereja Anglikan,
Hindu, Sikh dan kuil-kuil Buddha, masjid dan sinagog lapisan jalan-jalan kami .
6. Budaya
ngidam: teater, film, buku dan seni rupa
Dari teater sastra, Australia
memiliki hubungan cinta yang tenang dengan seni. Kami berbondong-bondong ke
bioskop dan kehadiran kami di galeri dan seni pertunjukan hampir dua kali lipat
untuk semua kode sepak bola. Kota-kota kita menjadi tuan rumah untuk array
besar festival budaya mutakhir, dan menawarkan musik , teater dan pertunjukan
tari dan pameran seni setiap hari dalam seminggu. Lihat pertunjukan tari
Aborigin tradisional oleh Bangarra Dance Theatre, melemparkan diri ke dalam
festival musik internasional WOMADelaide di Adelaideand menyerap teater, balet,
opera dan lukisan di pusat budaya Brisbane besar di South Bank. Di kota-kota
yang lebih kecil Anda dapat menangkap pertunjukan oleh musisi lokal dan melihat
buatan tangan seni dan kerajinan .
BAB
IV KESIMPULAN
Pada hakikatnya karya sastra adalah suatu pengungkapan
kehidupan lewat bentuk bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Teeuw (1984: 22)
yang mengatakan, bahwa ”Usaha lain untuk mendapatkan batasan sastra sebagai
suatu gejala umum yaitu dengan mendekati dari namanya meskipun biasanya batasan
itu tidak sempurna karena batasan itu harus diperluas dan diperketat apabila
gejala itu akan dibicarakan secara ilmiah. Namun manfaat tinjauan dari
pemakaian bahasa sehari-hari sebagai titik tolak cukup memadai”.
Jelaslah bahwa sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sosial dan budaya masyarakat. Lewat sastra dapat diketahui pandangan suatu
masyarakat, sastra juga mewakili kehidupan dalam arti kenyataan sosial (Rene
Wellek dan Austinn Warren, 1995: 15). Sehubungan dengan pandangan tersebut,
maka kaitan antara sastra dengan masyarakat inilah, sebenarnya yang
menjadi dasar timbulnya masalah apresiasi sastra itu (Nafron Hasyim, 1987: 57).
Berpedoman pada apresiasi yang menjadi sandaran dalam menggauli karya sastra
dengan sungguh-sungguh, sehingga timbul pengertian, penghargaan, kepekaan
perasaan dan pikiran positif terhadap karya sastra.
REFERENSI
·
Arafah,
Burhanuddin, 2005, Cooperation Versus
Individualism in American Literature, Sungguminasa: Gora Pustaka Indonesia.
·
Baym,
Nina, ed. The Norton Anthology of American
Literature. New York: W.W.
Norton & Company, 2007. Print.
·
Fokemma, D.W dan Elrud Kunne-IBSCH,
Teori Sastra Abad Kedua Puluh, 1998,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
·
Gray,
Richard. A History of American Literature. Blackwell, 2004.
·
http://en.wikipedia.org/wiki/Romanticism
·
http://en.wikipedia.org/wiki/Age_of_Enlightenment
·
http://www.google.co.id/search?q=moby+dick&ie=utf8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
·
http://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Melville
·
http://www.shmoop.com/moby-dick/literary-devices.html
·
Narasimhaiah, C.D., An Introduction to Australian Literature, 1807, John Wiley and Sons
·
Pierce, Peter, The Cambridge History of
Australian Literature, 2009, Cambridge University Press
·
Samekto, S.S (U.I), M.A (Exet), Ikhtisan Sejarah Kesusastran Inggris,
1978, Jakarta: PT. Gramedia
·
Skipp,
Francis E. American Literature, Barron's Educational, 1992.
·
Teeuw, Prof. Dr. A., Sastra dan Ilmu Sastra, 1984, Jakarta:
PT. Dunia Pustaka Jaya
·
VanSpanckeren, Kathryn, Garis Besar Kesusatraan Amerika.
Amerika: Lemabaga Penerangan Amerika Serikat
·
Wellek, Rene and Austin Warren, 1977, Theory of Literature, London: Harcourt
Brace Javanovich.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar