Kamis, 20 Februari 2014

SUMMARY SEJARAH
KESUSASTRAAN INGGRIS, AMERIKA DAN AUSTRALIA


Program Studi Kesusastraan




DISUSUN OLEH:
ASYRAFUNNISA
P0600213405


JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
SEJARAH KESUSASTRAAN INGGRIS

A.    Periode Inggris Kuno.
Pada periode ini khususnya pada tahun 50 sesudah masehi yang waktu itu inggris masih diduduki oleh tentara romawi, para nenek moyang inggris yaitu Angles, jutes, Saxon menyerbu bangsa Inggris asli dan pada waktu itu orang asli inggris tak mampu melawan mereka, karena tentara romawi telah ditarik selama-lamanya. Bahasa inggris asli itu mulanya adalah berasal dari orang-orang Jerman dari Saxon sampai bahasa Inggris modern. Dan pada zaman ini pula Inggris mulai mengenal puisi atau sastra-sastra meskipun sebelumnya orang inggris juga mempunyai karya-karya sastra. Jadi ada 2 karya sastra yang lahir pada zaman ini yang kesemuanya itu adalah campuran dari kedua suku itu. 
·         Karya sastra yang dibawa oleh orang germanik. 
·         Karya sastra milik orang Inggris asli semisal “Beowulf”.
Sebetulnya pada zaman inilah anglo saxon sangat berpengaruh juga selain bangsa romawi yang membawa peradaban yang baik sekali, dimana sajak-sajak anglo saxon yang berebau religi, sebut saja Caedmon, mulai dikenalkhan kepada orang Inggris, yang paling sukses dalam kemajuan sastra inggris ialah mulai adanya prosa yang baru inggris aja yang ada, tetapi pada waktu itu karya-karya mereka banyak yang dihancurkan akibat dari serangan-serangan yang dilakukan oleh skandinavia. 
Dari sanalah mungkin inggris menyadari bahwa inilah saatnya untuk mengembalian kembali sastra inggris dan tokoh waktu itu ialah Raja Alfred, ia menyuruh para rokhaniawan untuk mempelajari ilmu-ilmu kemudian hal ini terus berlanjut pada dua abad kemudian. Karya satranya antara lain: 
·         Anglo Saxon chronicle.
·         Ecclestical history of the English people.
·         Universal History and Geoghrapy. 
·         Puisi Inggris Kuno
Puisi Inggris Kuno dibagi menjadi dua jenis, puisi heroik pra-Kristen Jermanik dan puisi Kristen. Secara sebagian besar puisi-puisi ini terlestarikan dalam empat manuskrip. Manuskrip pertama disebut sebagai Naskah Junius (juga dikenal sebagai Naskah Caedmon), yang merupakan sebuah antologi puisi bersungging. Manuskrip kedua disebut Buku Exeter, juga merupakan sebuah antologi, dan terletak di Katedral Exeter karena telah dihibahkan kesana semenjak abad ke-11. Manuskrip ketiga disebut Buku Vercelli, sebuah campuran antara puisi dan prosa. Buku ini sekarang terletak di Vercelli, Italia. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan mengapa buku ini bisa sampai di Italia dan masih merupakan bahan perdebatan. Manuskrip keempat adalah Codex Nowell, yang juga merupakan campuran antara prosa dan puisi.
Berhubungan dengan cerita-cerita heroik adalah sejumlah puisi pendek dari Buku Exeter yang diperikan sebagai "elegi" atau "puisi kebijaksanaan". Puisi-puisi ini bersifat liris dan Boethian dalam deskripsi mereka tentang keberuntungan dan kemalangan dalam kehidupan. Yang bersuasana gelap adalah The Ruin ("Reruntuhan"), yang menceritakan kebobrokan sebuah kota Romawi di Britania yang pernah jaya (kota-kota di Britania jatuh rusak setelah ditinggalkan oleh orang-orang Romawi pada awal abad ke-5, sementara orang-orang Inggris awal melanjutkan kehidupan pertanian mereka), dan The Wanderer ("Sang Pengembara"). Dalam puisi terakhir ini seorang tua menceritakan sebuah serangan yang dialaminya ketika masih muda, di mana teman-teman dekat dan kerabatnya dibunuh semua. Kenangan akan pembunuhan dan pembantaian ini tetap berada padanya seumur hidupnya. Ia mempertanyakan kebijaksanaan dari sebuah keputusan impulsif untuk melawan sebuah pasukan yang lebih kuat: orang yang bijak ikut berperang untuk "melestarikan" masyarakat sipil, dan tidak boleh tergesa-gesa untuk maju berperang tetapi harus mencari sekutu jika dalam keadaan buruk. Sang penyair tidak dapat mengagungkan keberanian hanya untuk keberanian saja. The Seafarer ("Sang Pelaut") adalah cerita seseorang yang terbuang secara menyedihkan dari rumahnya dan harus tinggal di laut. Satu-satunya harapan untuk bebas adalah kebahagiaan sorgawi. Beberapa elegi lainnya termasuk Wulf and Eadwacer ("Wulf dan Eadwacer"), The Wife's Lament ("Ratapan Sang Istri"), dan The Husband's Message ("Pesan Sang Suami"). Raja Alfred yang Agung juga menulis puisi tentang keadaan pemerintahannya yang didasarkan secara bebas pada filsafat neoplatonik Boethius dan disebut sebagai lays of Boethius ("Puisi Lagu Boethius").
Caedmon adalah yang paling dikenal dan dianggap Bapak puisi Inggris Kuno. Ia hidup di biara Whitby di Northumbria pada abad ke-7. Hanya ada satu puisi sembilan baris yang masih terlestarikan, dan disebut Himne Caedmon.
Teks ini juga merupakan tulisan tertua dalam bahasa Inggris:
Nu scylun hergan hefaenricaes uard metudæs maecti end his modgidanc
uerc uuldurfadur sue he uundra gihuaes eci dryctin or astelidæ he aerist scop aelda barnum heben til hrofe haleg scepen. tha middungeard moncynnæs uard eci dryctin æfter tiadæ firum foldu frea allmectig
.
Terjemahan:
Maka marilah kita sekarang memuja Penjaga Kerajaan Sorgawi kekuasaan Sang Pencipta dan daya pikirNya, karya Bapa yang Jaya, bagaimana Beliau, Tuhan abadi mendirikan permulaan setiap mukjizat. Bagi anak manusia, Beliau, Sang Pencipta Suci pertama membuat sorga sebagai atap, lalu Penjaga umat manusia, Tuhan abadi Tuhan Yang Mahakuasa kemudian membuat madyapada bumi, bagi manusia.  (Caedmon, Himne, St Petersburg Bede).

B.     Periode Inggris Pertengahan 1150-1400 
Dimulai dari meninggalnya Edward the confessor karena ia tak mempunyai anak yang mampu menggantikhan ia sebagai raja, jadi yang menjadi raja waktu itu ialah William dari normandika keturunan perancis itu sekitar tahun 1066, dengan demikian kerajaan inggris dikuasai oleh seorang perancis, akibat dari itu ialah bahasa yang dipakai kaum atas Inggris memakai bahasa perancis sebagai bahasanya di inggris, sementara itu kaum bawah Inggris memakai bahasa inggris, sungguh sangat disayangkhan, tapi harus bagaimana lagi?. 
Pada zaman ini bahasa yang menjadi sorotan setelah ada sengketa dari kaum ningrat perancis dengan inggris yang berujung dengan perang, dengan demikian kaum perancis harus mengakui Inggris menang dan pada akhirnya bahasa perancis lenyap dengan sendirinya akan tetapi dampaknya sangat berpengaruh sekali terhadap grammar inggris dan ini yang membedakan bahasa inggris kuno dengan middle, karena bahasa midlle inggris banyak yang dipengaruhi oleh perancis. 
Karya-karya sastra pada zaman ini masih sama bertemakhan keagamaan yang diusung oleh para rokhaniawan tapi ada satu orang yang mengusung tema berbeda yaitu karya layamon yang mengusung sejarah-sejarah akan legenda inggris sepert Raja Arthur berserta para ksatrianya, lahir juga “ballad” yaitu yang merupakan sajak-sajak yang tersebar melalui mulut ke mulut, biasanya sajak-sajak ini tak bertuan contohnya cerita Robin hood. Ada juga romance yang hadir mengisi zaman ini, lagi-lagi Raja Arthur menjadi romance paling terkenal sepanjang sejarah karena memakai bahasa yang indah dan digemari oleh anak-anak kecil dan masih banyak lagi tentang prosa-prosa yang lahir pada zaman ini. 
Kesemuanya ini tersambung oleh kuatnya pengaruh perancis baik itu dari bahasanya yang sudah banyak memakai kosa kata perancis tapi juga jenis sastranya yang sedikit cerah dan indah. Drama menjadi yang terbaru dari zaman ini, yang dikenalkan oleh para rokhaniawan yang ada di gereja,  awalny mereka memainkanya didalam gereja aja tapi lama kelamaan drama mulai menyebar dan meluas itulah yang menyebabkan drama yang awalnya cerita tentang kristus atau banyak diambil dari kitab injil. 
·         King Arthur dan para kesatrianya. 
·         Robbin hood. 
Ada 2 macam drama pad waktu itu yakni “Miracles” yang ceritanya melakonkan kehidupan orang-orang suci terus ada juga “Mysteries” yang mengambil tema dari kitab injil.

C. Periode Transisi 1400-1150 
Zaman ini lahir sastrawan besar yaitu Shakespeare dan Chaucher oleh karena itu pada zaman ini disebut transisi karena banyak pemindahan antar inggris pertengahan ke inggris modern dan mengalami panca roba. Inti pada zaman ini adalah banyaknya hasil karya-karya sastra yang begitu indah tapi kebanyakan inspirasi datang dari penulis-penulis perancis karena karya-karya mereka banyak diterima oleh sastrawan inggris tetapi pengaruh terbesar jatuh pada Chaucer yang banyak diakui sebagai sastrawan sepanjang masa di skotlandia. 
Adapun prosa pada zaman itu mengalami kemajuan yang pesat sekali yang banyak melahirkan penyair-penyair handal berserta karya-karyanya, prosa yang paling berpengaruh pada zaman ini adalah,”morthe d’arthur” yang ditulis oleh Sir Thomas Malory yang masih bercerita tentang King Arthur dan kesatrianya. 
Drama pada zaman ini mengalami perkembangan yang sangat baik sekali sekitar abad ke 15 lahir aliran drama baru yang mengusung cerita tentang baik-buruknya sifat manusia atau bisa disebut juga “Moralities”, sangat bertolak belakang sekali dengan drama pada zaman pertengahan, tetapi tujuanya masih mengajarkhan moral pada umat manusia. Ada juga drama baru yang dibuat untuk menghibur yaitu “Interludes” yang paling terkenal ialah “Fulgens and Lurcens”, selanjutnya pengaruh renaissance akan nampak pada zaman berikutnya. 

D.    Periode Elizabeth
Pada periode ini mungkin kita mengenal “Renaissance” dalam sejarah Inggris, zaman ini disebut begitu karena orang-orang inggris mulai membuka pemikiran-pemikiran mereka terhadap karya-karya dari orang eropa semisal dari Italia dan juga dari pemikran filsuf yunani klasik, yang terkenal diantaranya ialah ajaran humanisme yang lahir dari ajaran klasik yunani, otomatis sifat-sifat orang eropa mulai terkikis dan terganti dengan ajaran-ajaran yang diajarkan oleh filsuf yunani yang lebih otoritas kepada ilmu pengetahuan, yang membedakhanya renaissance ialah individual, realistis, berani berusaha dll. 
Ratu Elizabeth berperan penting dalam renaissance ini karena membantu dan mendukung segala perhatian masyarakat meskipun pada Elizabeth masih permulaan aja tapi pengaruhnya besar apalagi puncaknya menuju pada karya Shakespeare. Puisi pada zaman ini menghadirkhan seorang Edmund Spenser yang masih mengandalkan tulisan-tulisan Chaucer sebagai pedomanya, yang terkenal ialah karyanya yang berjudul “The Faery Queen”, mungkin sama dalam satra tapi pemikiranya sangat berbeda sekali karena spenser menggunakan imajinasi, certa lama sebagai panduanya akan tetapi Chaucer lebih mengamati sekelilingnya. Sungguh berbeda. 
Prosa pada zaman ini sedikit berubah, karena karya-karya yang dibuat banyak memakai bahasa perumpamaan atau ibarat-ibarat yang mengada-ada, karyanya “Eupheus, The Anatomy of Wit” oleh Jhon Lyli, ada juga yang baru ialah “pastoral romance”.
Lahirnya kritik sastra karena pada zaman ini banyak orang menelaah karya-karya klasik sehingga banyak menimbulkan polemik-polemik tersendiri tentang karya-karya klasik. 
Drama pada zaman ini adalah yang paling pesat mengalami kemajuan yang sangat, yang membedakan adalah tidak adanya lagi sifat-sifat agama yang diajarkhan dalam drama melainkan masalah hidup manusia ada yang serius, ada yang ceria dan itu yang paling membuat beda. Termasuk juga drama klasik dan drama yunani keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda yang satu mempunyai ciri “tiga kesatuan” untuk drama klasik, dan drama keduanya sudah mempunyai plot yang berbeda-beda dan sudah mempunyai jalur yang berbeda juga. 
Adapun komedi juga mengalami kemajuan yang sangat, karena para komedian ini sudah terpengaruh oleh klasik juga semisal Ralph Roister ialah comedian pertama inggris, mungkin tak banyak yang bisa disebutkan mengenai karya-karya inggris karena kebanyakan dan pusing untuk di sebutkan satu-satu. Yang paling terpenting pada zaman ini ialah “William Shakespeare” pujangga terbesar sepanjang masa yang arya-karyanya dihargai sangat sampai sekarang, jika kita membaca karya-karya Shakespeare kita dapat kesan bahwa ada 4 periode yang sama hati dengan jiwanya. 
1. Periode permulaan (1588-1596) 
2. Periode pertumbuhan cepat (1596-1602) 
3. Periode kemuraman dan depresi (1602-1608) 
4. Periode ketenangan )1608-1613) .
Drama tragis, tragedy, komedi, sejarah adalah karya-karya Shakespeare sepanjang masa. William Shakespeare dianggap orang terpandang dalam renaissance, selain ia adalah penyair istana karena juga ia adalah seorang ilmuan yang mengetahui persis sejarah klasik dan bila dicari lagi seorang kaya dia kayanya tidak ada.

E.    Periode Puritan
Puritanisme adalah gejala keagaamaan yang mengedepankan keinginan untuk menjaga kemurnian dalam beragama dan hidup sesuai dengan nilai-nilai keagamaan yang ketat. Sejarah dunia dengan gamblang menggambarkan proses lahirnya puritanisme sebagai iringan terhadap reformasi Protestan dan berdirinya gereja Anglikan pada abad 16. Dalam referensi kesusasteraan Inggris klasik, periode puritan (1620-1660) adalah tonggak pemicu lahirnya sastra yang berelevansi dengan agama. Ragam sastra yang muncul adalah puisi metafisis. Pelopornya adalah John Donne (1573-1631). Sumber inspirasi gaya metafisik ini adalah cinta dan agama. Menyangkut hubungan agama dan sastra, baik di dalam sastra inggris maupun sastra Indonesia. Dikotomi antara sakral dan profan adalah salah satu ulasan yang kerap dilakukan kendati upaya menggabungkan keduanya dalam satu bentuk karya sastra juga pernah terjadi. Dalam artian labelisasi sastra telah melahirkan beberapa bentuk dan corak karya sastra yang berhubungan dengan agama dan nilai-nilai keagamaan, sebut saja dalam perkembangan kesusasteran Indonesia, sastra religius dan sastra sufi. Keduanya merupakan model karya kesusasteraan yang telah eksis. Sejak zaman Hamzah Fansuri, Balai Pustaka, tahun 1970-an, hingga sekarang; telah sering diselenggarakan diskusi atau tulisan lepas yang menekankan adanya religiusitas dalam karya sastra.
F.   Restorasi Inggris
·         Raja Charles I 
Raja Charles I dihukum mati di Januari 1649. Dia adalah Raja tertinggi Britania, dengan kedaulatan di Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Namun, ia mendapatkan banyak hormat dari Parlemen untuk teori masuk akal atau lazim dikenal sebagai Hak Asasi Ilahi Kings. Parlemen takut ia berubah menjadi sebuah monarki absolut dan pada akhirnya akan bergaris demokrasi yang begitu hati-hati didirikan di Britania. Pada tahun-tahun terakhirnya, dia terlibat dalam Perang Sipil. Pertama Perang Saudara Inggris (1642) itu bertentangan dengan Parlemen dan kaum Puritan di Inggris. Ia kalah dalam Perang tahun 1645 ini, tapi ia terus ideologi nya. Pada tahun 1948, ada Perang Saudara Kedua, dan ia dikalahkan lagi pada tahun 1649. Kali ini, ia ditangkap, diadili, dinyatakan bersalah dan akhirnya dihukum mati karena pengkhianatan. Parlemen mengambil alih, membentuk sebuah republik yang kemudian dikenal sebagai Persemakmuran Inggris. Monarki, tampaknya, berakhir. 
·         Restorasi Monarki oleh Charles II 
Pada tahun 1660, putra Charles I, Charles II mengira monarki sekali lagi. Kebangkitan monarki disebabkan oleh serangkaian insiden historis yang signifikan. Salah satu pemimpin utama pemerintah republik terbentuk setelah Charles I Oliver Cromwell, yang dengan judul Tuhan Protector Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Dia juga adalah komandan tentara yang berperang melawan Charles I pada Perang Sipil Inggris. Baja tua, karena ia disebut, gagah berani membawa Inggris, Skotlandia dan Irlandia di bawah aturan republik bulat setelah eksekusi Charles I, dan dia sebenarnya salah satu orang utama yang bertanggung jawab atas eksekusinya. 
Oliver Cromwell meninggal pada 1658 dari sejumlah penyakit. Sejarawan atribut kematiannya malaria dan infeksi saluran kencing, tapi mungkin ada beberapa alasan lain. Cromwell digantikan oleh putranya Richard sebagai Protektorat Tuhan. Namun, Richard tidak populer dengan Angkatan Darat. Angkatan Darat prompt dalam mengeluarkan dia. Beberapa transfer lain kekuasaan kemudian, Charles II mengeluarkan apa yang dikenal sebagai Deklarasi Breda pada tanggal 4 April 1660. Deklarasi ini untuk meletakkan fakta bahwa ia tertarik dalam menerima Mahkota Inggris. Mempertimbangkan berbagai gagal merebut kekuasaan di Inggris, Parlemen menerima persyaratan. Pada tanggal 8 Mei 1649, DPR menerima bahwa Charles II sudah sah menjadi raja Inggris setelah kematian Charles I. Charles II kembali dari Den Haag, di mana ia mengasingkan, dan diasumsikan monarki Inggris. Ini adalah apa yang dikenal sebagai Restorasi Inggris. 
·         Restorasi Inggris - Aftermath Bersejarah 
Kedatangan Charles II ke Inggris sebagai Ratu itu diperingati sebagai Hari Oak Apple, dan dinyatakan sebagai hari libur umum. Tapi monarki dipulihkan di bawah Charles II ingin menghilangkan ancaman di masa depan. Untuk alasan ini, beberapa insiden berdarah mengikuti Restorasi.  Paling penting adalah eksekusi dari semua hakim yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Charles I. 59 hakim berlalu perintah itu, namun 28 dari mereka sudah meninggal untuk sementara. Sebagian besar hakim sisanya mencoba untuk pengkhianatan terhadap Crown dan diperintahkan untuk digantung, ditarik dan empat, yang merupakan salah satu yang paling brutal hukuman yang pernah diberikan. Orang-orang yang dihukum digantung sehingga untuk waktu yang singkat pada bingkai kayu dengan tali, dibawa ke bawah ketika mereka masih hidup, kemudian dipotong terbuka dan isi perutnya dan isi perut mereka dibakar di depan mereka dan akhirnya dipenggal dan dipotong menjadi empat potong. Orang-orang yang dihukum dengan cara ini adalah John Cooke, pemimpin penuntutan, dihadapi dengan cara ini. Tubuh Cromwell yang meninggal sebelumnya adalah digali dan dieksekusi. Kepalanya dipamerkan setelah eksekusi tersebut dan akhirnya terkubur hanya pada tahun 1960. 
Beberapa nobilities dan knighthoods bahwa Cromwell telah menyediakan pembubaran 30 knighthoods baru yang Cromwell menciptakan semuanya dinyatakan tidak berlaku oleh Charles II.
·         Restorasi Inggris - Dampak Budaya 
Sebuah acara seperti drastis sebagai Pemulihan bahasa Inggris tidak dapat tanpa efek pada masyarakat. Acara yang paling signifikan adalah munculnya bentuk teater yang dikenal sebagai satir Komedi Restorasi. Ini komedi seksual eksplisit menyodok menyenangkan di berbagai isu sosial zaman. Wanita diperbolehkan bertindak untuk pertama kalinya dalam Restorasi Komedi teater. Ada juga efek yang luas pada sastra, dan aliran baru penulisan dikenal sebagai Restorasi Sastra lahir. Bahkan klasik seperti John Milton Paradise Lost dan Earl of Rochester Sodom ditulis selama era ini. Setiap periode monarchial di Inggris dipengaruhi gaya arsitekturalnya sendiri. Masa Restorasi juga mencapai prestasi itu. Banyak perubahan arsitektur yang terjadi di seluruh Inggris selama periode ini dan yang menuju Restorasi Gaya arsitektur. Beberapa orang menyebutnya sebagai Gaya Carolean, sebagai Charles disebut Carolus dalam bahasa Latin. 
·         Restorasi Inggris - Akhir Restorasi 
Ada beberapa pendapat ketika Restorasi Inggris benar-benar berakhir. Beberapa orang hanya kembali k eCharles II sebagai Restorasi, sementara yang lain berpendapat bahwa seluruh rezim adalah Restorasi. Lain percaya bahwa Restorasi berlaku untuk periode dari kenaikan Charles II pada tahun 1660 dengan jatuhnya James II pada tahun 1688. Dalam dunia sastra, ada sudut pandang yang berbeda tentang Restorasi Inggris. Mereka terus beranalog Restorasi dengan usia John Dryden, penyair Inggris yang terkenal, kritik dan dramawan, dan klaim bahwa Restorasi berangkat dari 1660 sampai kematian Dryden di 1700r. 












BAB II
SEJARAH KESUSASTRAAN AMERIKA
Sastra Amerika Serikat merujuk pada karya tertulis yang diciptakan di daerah Amerika Serikat maupun Amerika Kolonial dalam bahasa Inggris. Pada awal sejarahnya, Amerika Serikat berawal dari sejumlah koloni Inggris di pesisir timur Amerika Serikat sekarang ini. Oleh karena itu, tradisi sastra di koloni-koloni Britania tersebut juga dimulai sebagai sastra yang berkaitan dengan tradisi sastra Inggris.
A.    ERA AWAL AMERIKA DAN MASA KOLONIAL HINGGA TAHUN 1776
1.    William Bradford (1590 – 1657)
William Bradford adalah orang yang sangat alim dan secara otodidak mempelajari berbagai bahasa asing, termasuk bahasa Yahudi, agar “bisa melihat dengan mata kepala sendiri ramalan kuno tentang Tuhan dalam keindahan bahasa asli mereka. Keikutsertaannya dalam imigrasi dari Belanda dan pelayaran Mayflower ke Plymouth, serta tugasnya sebagai gubernur, membuatnya ideal sebagai sejarawan pertama di koloninya. Bukunya yang berjudul Plymouth Plantation (1651), adalah rekaman menakjubkan dan jelas tentang kehidupan awal koloni tersebut. Salah satu gambarannya tentang kehidupan awal di Amerika :
setelah melewati samudra dan lautan masalah . . . mereka tak punya teman yang menyambut atau penginapan untuk melepas lelah atau menyegarkan kembali tubuh mereka yang ditempa cuaca; tak ada rumah apalagi kota untuk diperbaiki, untuk mencari bantuan . . . kaum barbar biadab. .. telah siap menyambut dengan anak panah”.
Bradford juga membuat dokumen pertama tentang pemerintahan kolonial pertama di Dunia Baru Inggris ini yang disebut “Perjanjian Mayflower”, dibuat saat kaum Pilgrim masih dalam pelayaran. Perjanjian ini adalah cikal bakal lahirnya Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) satu setengah abad kemudian.
2.      William Byrd (1674 – 1774)
Sastra di daerah selatan Amerika adalah cerminan dominasi sistem sosial ekonomi perkebunan. Para imigran dari Inggris di era awal tertarik ke wilayah selatan karena kesempatan berekonominya, bukan karena kebebasan beragama. Salah satu tokoh sastra di daerah ini adalah William Byrd. Dalam suratnya yang terkenal ia menceritakan kemakmuran perkebunannya, Westover, pada rekannya Charles Boyle seorang bangsawan Inggris pada tahun 1726: “Disamping udaranya yang masih bersih, kami juga bisa menikmati apa saja tanpa harus beli (kami ini maksudnya yan punya perkebunan saja). Saya punya keluarga besar, dan pintu rumahku terbuka bagi siapa saja. Biar begitu, aku tidak dapat tagihan apa-apa dan uangku akan terus berada di dalam kantong tak tersentuh selama berbulan-bulan”.
William Byrd dikenal lewat karya cemerlangnya History of the Dividing Line, sebuah buku harian tentang perjalanannya sejauh 960 km yang ditempuh selama seminggu di tahun 1729 menuju pedalaman guna meniliti garis yang membatasi koloni Virginia dan North Carolina. Alam ganas, Indian, orang kulit putih setengah liar, binatang buas, dan segala macam kendala lainnya yang dialami Byrd membuat bukunya menjadi sangat Amerika dan sangat selatan. Tulisan Byrd adalah contoh tepat tentang bagaimana tertariknya orang selatan akan dunia materialistis: tanah, Indian, tanaman, hewan dan kaum penetap.
3.    Robert Beverley (1673 – 1722)
Satu lagi saudagar perkebunan yang menjadi seorang penulis, Robert Beverley, menyalurkan karya The History and Present State of Virginia, menggambarkan sejarah koloni Virginia dengan gaya yang ramah dan semangat. Seperti halnya Byrd, ia juga mengagumi bangsa Indian dan menyatakan keheranannya akan takhayul orang Eropa tentang Virginia – contohnya, ada yang percaya bahwa “orang yang masuk ke daerah itu akan berubah menjadi makhluk kulit hitam.” Ia menyebutkan tentang keramahan orang selatan, ciri yang masih bertahan hingga sekarang.

B.     ASAL MULA PENULIS REVOLUSIONER DAN DEMOKRATIS, TAHUN
1776 – 1820
Revolusi Amerika melawan Inggris (1775-1783) adalah perang modern pertama melawan kekuatan kolonial. Namun, terlepas dari beberapa tulisan politik yang bagus, sangat sedikit ada karya yang menonjol selama atau sesaat setelah revolusi. Selain itu, Inggris selalu memberikan kecaman terhadap buku-buku Amerika. Orang Amerika sendiri sadar bahwa pola penulisan mereka sangat bergantung pada pola kesusasteraan Inggris. Hingga tahun 1825, kebanyakan penulis Amerika membayar sendiri biaya percetakan untuk menerbitkan karya mereka. Jelas hanya mereka dari golongan berada saja macam Washington Irving dan kelompok New York Knickbocker, atau kumpulan penyair Connecticut yang dikenal sebagai The Harford Wits yang mampu membiayai hobi menulis mereka. Pengecualian adalah Benjamin Franklin, yang berasal dari keluarga miskin namun mampu menerbitkan karyanya karena ia punya percetakan sendiri.
1.    Benjamin Franklin (1706 – 1790)
Benjamin Franklin, filsuf Skotlandia David Hume disebut sebagai “sastrawan besar pertama”, adalah perwujudan ideologi rasionalitas manusia ala gerakan pencerahan. Praktis namun idealistis, tekun dan sangat sukses. Franklin merekam masa-masa awal kehidupannya di bukunya yang terkenal Autobiography.  adalah imigran generasi kedua. Ayahnya seorang pembuat lilin Puritan yang datang ke Boston, Massachusetts, dari Inggris pada tahun 1683. dalam banyak hal, dampak Pencerahan terpancar dalam kehidupan Franklin yang berbakat itu. Ia otodidak namun melahap tulisan-tulisan John Locke, Lord Shaftesbury, Joseph Addison, dan para penulisan Pencerahan lainnya.  Ia belajar dari mereka untuk menemukan tujuan hidupnya dan untuk melepas tradisi, terutama tradisi kuno kaum Puritan yang dianggap mencekik ideologinya.
Karyanya Poor Richard’s Almanack, mulai diterbitkan tahun 1732 dan terus diterbitkan tahun-tahun berikutnya sehingga membuat Franklin makmur dan termasyhur di seluruh penjuru koloni. Di buku tahunan ini ia menuliskan dorongan, nasihat, dan informasi aktual yang berguna buat pembaca. Dimunculkan pula tokoh-tokoh menarik macam Bapa Abraham dan Poor Richard untuk mengucapkan kata-kata bijak. Dalam The Way To Wealth”, yang aslinya muncul di Almanack, Bapa Abraham, “orang tua rapi berambut putih”, menasehati Poor Richard. “Tuhan menolong mereka yang menolong diri sendiri.” “Tidur lebih cepat dan bangun lebih dini membuat orang jadi sehat, kaya dan bijak.”
2.    Washington Irving (1789 – 1859)
Bungsu 11 bersaudara yang datang dari keluarga mapan New York, Washington Irving menjadi duta kebudayaan dan diplomasi untuk Eropa, seperti halnya Benjamin Franklin dan Nathaniel Hawthorne. Walaupun berbakat, ia tidak menjadikan penulis sebagai profesi karena memang uang yang dihasilkan dari bidang itu sedikit. Namun, serangkaian insiden akhirnya membuat ia berubah pikiran. Lewat teman-temannya, ia menerbitkan Sketch Book (1819-1820) secara bersamaan di Inggris dan Amerika dan mendapat hak cipta serta bayaran di kedua negara. Sketch Book of Geoffrye Crayon (nama samaran Irving) memuat dua ceritanya yang paling terkenal, “Rip Van Winkle” dan “The Legend of Sleepy Hollow”. Kata ‘sketch’ (sketsa) mewakili gaya Irving yang halus, elegan, namun tetap santai, dan crayon (krayon) sebagai perumpamaan kemampuan dirinya sebagai colorist atau pencipta suasana penuh nuansa dan efek emosional yang kaya. Dalam Sktech Book, Irving mengubah Pegunungan Catskill dekat Sungai Hudson, sebelah utara New York, menjadi tempat yang indah dan magis.
Sejumlah karyanya karyanya bisa dianggap sebagai usaha tulusnya untuk membangun jiwa negeri baru itu dengan menciptakan sejarah dan memberinya kehidupan yang imajinatif. Sebagai subjek, ia memilih aspek-aspek paling dramatis dalam sejarah Amerika: penemuan Dunia Baru, presiden dan pahlawan nasional pertama, serta eksplorasi ke barat. Karya pertamanya, History of New York (1809), adalah satir yang ia tulis memakai nama samaran Diedrich Knickerbocker (itu sebabnya teman-teman Irving sesama penulis di New York dikenal dengan sebutan “knickerbocker school”)
3.    James Fenimore Cooper (1789-1851)
James Fenimore Cooper adalah putra dari seorang Quaker. Ia besar di kediaman ayahnya di Otsego Lake (kini Cooperstown) di pusat negara bagian New York. Walaupun pada masa kecil Cooper wilayah ini relatif tenang, sebenarnya di sini pernah terjadi pembantaian oleh kaum Indian. Cooper muda tumbuh di lingkungan feodal. Ayahnya, Hakim Cooper, adalah tuan tanah dan pemimpin. Waktu kecil Cooper menyaksikan interaksi para penjelajah dengan Indian di Otsego lake. Orang kulit putih nantinya merebut tanah keluarganya di situ.
Salah satu ciri tulisan Cooper yang membedakan dirinya dengan penulis lain adalah adanya mitos kuat era keemasan dan kuatnya rasa kepedihan akan hilangnya era tersebut. Berbeda dengan Irving yang mencari legenda, kastil dan tema besar ke Eropa, maka Cooper tetap teguh pada esensi mitos Amerika; bahwa ia abadi, seperti halnya alam liar. Perputaran alam hanya terlihat saat terjadinya pembinasaan alam; alam liar lenyap di depan mata orang Amerika, hilang begitu saja seperti fatamorgana. Inilah visi dasar Cooper yang tragis tentang pemusnahan alam liar, surga baru yang menarik minat kaum koloni untuk datang. Natty Bumppo, tokoh rekaan Cooper yang terkenal, mewakili visinya tentang penjelajah tapal batas (frontiersman) sebagai pria sejati, “bangsawan alami” ala Jefferson. Pada awal tahun 1823, di The Pioneers, Cooper sudah mulai menemukan karakter Bumppo.


4.    Phillis Wheatley (1753 – 1784)
Mengingat kondisi kehidupan di Amerika sangat sulit pada tahun-tahun awal, sungguh ironis bahwa beberapa puisi terbaik yang lahir di era itu ditulis oleh seorang budak wanita yang luar biasa. Phillis Wheatley adalah penulis terkemuka Afro-Amerika pertama. Ia lahir di Afrika dan dibawa ke Boston, Massachusets, ketika ia masih berumur 7 tahun. Ia dibeli oleh seorang penjahit saleh dan kaya bernama John Wheatley untuk menemani istrinya. Keluarga Wheatley menyadari kecerdasan Phillis, dan dengan bantuan Mary, putri John, ia kemudian belajar membaca dan menulis. Tema puisi Wheatley adalah agama, dan ia memakai gaya penulisan yang sama dengan Philip Freneau, yaitu neoklasik. Beberapa puisi terkenalnya antara lain “To S.M., a Young African Painter, on Seeing His Works,” puisi yang berisi pujian dan dukungan semangat terhadap salah seorang kulit berbakat lainnya, dan sebuah puisi pendek yang menunjukkan kekuataan sensitifitas keagamaannya yang tersaring melalui pengalamannya sebagai seorang yang masuk Kristen. Puisi ini membuat beberapa pengamat kontemporer merasa tak nyaman – bagi yang berkulit putih karena merasa puisi ini konvensional , sedang bagi yang berkulit hitam karena puisi ini tidak meneriakkan protes terhadap perbudakan. Namun karya ini merupakan ekspresi jujur yang menentang rasisme kaum kulit putih dan menyuarakan persamaan hak spiritual. Penulis wanita lain; Susanna RawsonHannah Foster, Judith Sargent, Mercy Otis Warren dan Abigail Adams.

C.    PERIODE ROMANTIS: PARA PENGARANG DAN PENYAIR, TAHUN 1820-1860

Periode Romantik ini berlangsung pada tahun 1820-1860. Zaman ini awalnya terjadi di Eropa sebagai reaksi terhadap revolusi industri. Zaman ini juga menandakan adanya pertentangan terhadap sosial aristrokrat dan norma-norma politik dari masa pencerahan, juga reaksi pertentangan terhadap pengaplikasian ilmu pengetahuan pada alam. 
1.      Herman Melville
Herman Melville adalah seorang novelis, penulis essay, dan penyair puisi. Dia menulis novel Typee, Moby Dick, Billy Bud. Melville lahir di New York. Kedua orang tuanya merupakan keturunan keluarga kolonial. Pada tahun 1839 Melville bergabung dalam St. Lawrence, sebuah kapal yang melintasi New York dan Liverpool, Inggris. Setelah kembali ke Amerika Serikat di bulan Oktober, dia mengajar dan kemudian pergi ke Sungai Missisipi untuk mengunjungi pamannya di Galena, Illinois. Pada bulan Januari 1841, Melville kembali berlayar ke pasifik selatan dengan kapal penjualan ikan paus bernama Acushnet. Selama 18 bulan dalam kegiatan penjualan ikan paus dengan kapten yang keras dan terbukti mengecewakan membuatnya meninggalkan kapal bersama pelaut muda lainnya dan pergi ke pulau Marquesas pada bulan Juli 1842. Dia dan teman-temannya tinggal bersama penduduk asli yang dianggap sebagai kanibal. Melville melarikan sebuah kapal perdagangan Australia mencari para pekerja dan meninggalkan kapal tersebut di Papettee, Tahiti, tempat dimana akhirnya dia dipenjarakan karena melarikan kapal tersebut. Dia bekerja sebagai pekerja lapangan di Tahiti dan kemudian berlayar ke Honohulu, Hawaii, dimana pada tahun 1843 dia diangkat sebagai pelaut di angkatan laut Amerika Serikat. Dia meninggalkan kapalnya di Boston pada bulan Oktober, 1844. Tak lama setelah sekembalinya ke Amerika Serikat, Melville mulai menulis pengalamannya di laut Selatan. 
2.      Ralph Waldo Emerson (1803-1882)
Ralph Waldo Emerson, sosok menjulang di jamannya, memiliki rasa misi agama. Meskipun banyak yang menuduhnya menumbangkan Kristen, ia menjelaskan bahwa, baginya "menjadi menteri yang baik, maka perlu untuk meninggalkan gereja." Alamat ia menyampaikan pada 1838 di almamaternya, Harvard Divinity School, membuatnya tidak diinginkan di Harvard selama 30 tahun. Di dalamnya, Emerson menuduh gereja bertindak "seolah-olah Tuhan sudah mati" dan menekankan dogma sambil mencekik semangat. Misalnya, puisinya "Brahma" bergantung pada sumber Hindu untuk menegaskan tatanan kosmik di luar persepsi manusia terbatas:
Jika pembunuh merah pikir dia membunuh
Atau terbunuh berpikir dia dibunuh,
Mereka tahu tidak baik cara halus
Aku terus, dan lulus, dan mengubahnya lagi.
Jauh atau lupa saya sudah dekat
Bayangan dan sinar matahari adalah sama;
Dewa yang menghilang kepada saya muncul;
Dan satu untuk saya adalah rasa malu dan ketenaran.
Mereka rasa sakit yang meninggalkan saya keluar;
Ketika saya mereka terbang, saya sayap;
Aku adalah peragu dan keraguan,
Dan aku himne Brahmana menyanyikan
Para dewa yang kuat pinus untuk tempat tinggal saya,
Dan pinus sia-sia Tujuh suci,
Tetapi engkau, kekasih yang lemah lembut dari yang baik!
Temukan aku, dan mengubah Mu kembali surga.
Puisi ini, yang diterbitkan dalam nomor pertama majalah Atlantic Monthly (1857), bingung pembaca terbiasa dengan Brahma, dewa Hindu yang tertinggi, jiwa kekal dan tak terbatas alam semesta.
3.      Henry David Thoreau (1817-1862)
Henry David Thoreau, keturunan Perancis dan Skotlandia, lahir di Concord dan membuat rumah permanen nya. Dari keluarga miskin, seperti Emerson, ia bekerja jalan melalui Harvard. Sepanjang hidupnya, ia mengurangi kebutuhannya ke tingkat yang paling sederhana dan berhasil hidup dengan sedikit uang, dengan demikian mempertahankan kemerdekaannya. Pada intinya, ia membuat hidup karirnya. Sebuah nonkonformis, ia berusaha untuk menjalani hidupnya setiap saat sesuai dengan prinsip-prinsip ketat nya. Upaya ini adalah subyek dari banyak tulisannya.
Karya Thoreau, Walden, atau Life in the Woods ( 1854), adalah hasil dari dua tahun , dua bulan, dan dua hari (1845-1847) ia menghabiskan tinggal di sebuah pondok yang dibangun di Walden Pond, pada properti milik Emerson. Di Walden, Thoreau sadar bentuk saat ini menjadi satu tahun, dan buku ini dengan hati-hati dibangun sehingga musim yang halus membangkitkan dalam rangka. Buku ini juga diatur sehingga kekhawatiran duniawi sederhana (di bagian yang disebut "Ekonomi," ia menjelaskan biaya membangun kabin), oleh karena itu, buku ini telah berkembang ke meditasi pada bintang-bintang.
4.      Walt Whitman (1819-1892)
Lahir di Long Island, New York, Walt Whitman adalah seorang tukang kayu paruh waktu dan manusia dari orang-orang, yang brilian, karya inovatif mengungkapkan semangat demokrasi negara itu. Whitman adalah sebagian besar otodidak, ia meninggalkan sekolah pada usia 11 untuk pergi bekerja, hilang jenis pendidikan tradisional yang membuat sebagian besar penulis Amerika peniru untuk menghormati Inggris. Leaves of Grass (1855), ia menulis ulang dan direvisi sepanjang hidupnya, berisi "Song of Myself, " puisi paling memukau asli yang pernah ditulis oleh seorang Amerika . Pujian antusias yang Emerson berikan dan beberapa orang lainnya menumpuk pada volume berani ini dikonfirmasi Whitman dalam panggilan puitisnya , meskipun buku itu tidak sukses populer.
Leaves of Grass adalah bermakna luas, energik, dan alam sebagai benua Amerika, itu adalah generasi epik kritikus Amerika telah menyerukan, meskipun mereka tidak mengenalinya. Gerakan riak melalui "Song of Myself" seperti musik gelisah :
Ikatan dan ballast meninggalkanku ...
rok sierrasku, telapak tanganku menutupi benua
aku seorang kaki dengan visiku.

5.      Henry Wadsworth Longfellow (1807-1882)
Yang paling penting penyair Boston Brahmana Henry Wadsworth Longfellow, Oliver Wendell Holmes, dan James Russell Lowell. Longfellow, profesor bahasa modern di Harvard, adalah penyair Amerika yang paling terkenal pada zamannya. Dia bertanggung jawab atas berkabut, sejarah, rasa legendaris masa lalu yang bergabung pada tradisi Amerika dan Eropa. Dia menulis tiga puisi narasi yang panjang mempopulerkan legenda asli di Eropa meter "Evangeline" (1847), "The Song of Hiawatha" (1855), and "The Courtship of Miles Standish" (1858). Longfellow juga menulis buku mengenai bahasa modern dan sebuah buku perjalanan yang berjudul Outre-Mer, retelling legenda asing dan berpola setelah Washington Irving Sketch Book. Meskipun konvensionalitas, sentimentalitas, dan penanganan lancar mar puisi panjang, menghantui lirik pendek seperti The Jewish Cemetery at Newport" (1854), "My Lost Youth" (1855), and "The Tide Rises, The Tide Falls" (1880), The Tide Niagara" (1880) terus memberikan kesenangan.
6.      James Russell Lowell (1819-1891)
James Russell Lowell , yang menjadi guru besar bahasa modern di Harvard setelah pensiun, adalah Matthew Arnold sastrawan Amerika . Dia memulai diri sebagai seorang penyair namun secara bertahap kehilangan kemampuan puitisnya , berakhir sebagai pendidik dan kritikus yang dihormati . Sebagai editor dari Atlantik dan co-editor dari North American Review, Lowell memiliki pengaruh yang sangat besar. Lowell “A Fable for Critics (1848)” adalah penilaian lucu dan penulis Amerika, seperti dalam komentarnya: "Poe datang, dengan gagaknya, seperti Barnaby Rudge / Tiga - perlima dari dia jenius dan dua - perlima fudge adalah belaka. "Di bawah pengaruh istrinya, Lowell menjadi pembaharu liberal, perbudakan, dan pendukung hak pilih dan hukum mengakhiri pekerja anak perempuan. Biglow Papers, First Series (1847-1848) menciptakan Hosea Biglow, yang cerdas tapi tidak berpendidikan penyair desa yang berpendapat untuk reformasi dalam dialek puisi. Benjamin Franklin dan Phillip Freneau telah menggunakan warga desa cerdas sebagai corong untuk komentar sosial. Lowell menulis dalam nada yang sama, menghubungkan kolonial "karakter" tradisi dengan realisme baru dan regionalisme didasarkan pada dialek yang berbunga pada tahun 1850 dan datang ke hasil di Mark Twain .
7.      Oliver Wendell Holmes (1809-1894)
Oliver Wendell Holmes, seorang dokter terkenal dan profesor anatomi dan fisiologi di Harvard, adalah yang paling sulit dari tiga Brahmana terkenal untuk dikategorikan karena karyanya ditandai dengan fleksibilitas yang menyegarkan. Ini meliputi koleksi esai lucu (misalnya, The Autocrat of the Breakfast-Table, 1858), novel (Elsie Venner, 1861), biografi (Ralph Waldo Emerson, 1885), dan ayat yang bisa sigap ("The Deacon Masterpiece, atau, The Wonderful Satu-Hoss Shay "), filosofis (" The Chambered Nautilus "), atau sungguh-sungguh patriotik (" Ironsides Old "). Lahir di Cambridge, Massachusetts, pinggiran kota Boston yang merupakan rumah bagi Harvard, Holmes adalah anak dari seorang menteri lokal terkemuka. Ibunya adalah keturunan dari penyair Anne Bradstreet. Di masanya, dan lebih lagi setelah itu, ia melambangkan kecerdasan, kecerdasan, dan pesona bukan sebagai penemu atau perintis, melainkan sebagai penerjemah teladan segala sesuatu dari masyarakat dan bahasa untuk obat-obatan dan sifat manusia.
D.  PERIODE ROMANTIS: FIKSI, TAHUN 1820-1860

·         Edgar Allan Poe (1809-1849) 
Edgar Allan Poe , orang selatan, dengan saham Melville visi muram metafisik dicampur dengan unsur-unsur realisme, parodi, dan olok-olok. Dia menyempurnakan cerita pendek bergenre dan menciptakan fiksi detektif. Banyak cerita-ceritanya bentuk awal genre fiksi ilmiah, horor, dan fantasi begitu populer saat ini. Hidup yang pendek dan tragis Poe terganggu dengan rasa tidak aman . Poe percaya bahwa keanehan adalah unsur penting keindahan, dan tulisannya sering eksotis. Cerita dan puisi-puisinya akan diisi dengan terkutuk, bangsawan introspektif  (Poe, seperti banyak orang selatan lainnya, dihargai ideal aristokrat), dalam banyak karyanya, termasuk "The Premature Burial," "Ligeia," "The Cask of Amontillado, " dan "The Fall House of Usher." Poe senja alam antara hidup dan mati dan mencolok, pengaturan Gothic -Nya itu tidak hanya dekoratif. Mereka mencerminkan overcivilized interior namun mematikan tokoh-tokoh yang terganggu jiwanya. Mereka adalah ekspresi simbolis dari alam bawah sadar, dan dengan demikian merupakan pusat seni.
Ayat Poe, seperti yang banyak orang Selatan katakan, sangat musikal dan ketat. Puisinya yang paling terkenal, dalam hidup dan hari ini sendiri, adalah "The Raven" (1845). Dalam puisi menakutkan ini, angker, narator tidur, yang telah membaca dan berkabung atas kematian nya "hilangnya Lenore" pada tengah malam, dikunjungi oleh seekor burung gagak (burung yang makan daging mati, maka simbol kematian) yang bertengger di atas pintu dan menakutkan mengulangi refrain terkenal puisi itu, "nevermore." Puisi berakhir dalam sebuah adegan beku kematian -pada- hidup:
Dan Raven, tidak pernah melayang, masih duduk, masih duduk
Pada patung pucat dari Pallas hanya di atas pintu kamar saya;
Dan matanya memiliki semua tampak dari iblis yang bermimpi,
Dan lampu-lampu o'er dia melemparkan bayangan pada lantai;
Dan jiwaku dari luar bayangan yang yang terletak mengambang di lantai
Akan diangkat – Tidak lagi!
E.     KEBANGKITAN ALIRAN REALISME, TAHUN 1860-1914
Sebagai industrialisasi yang tumbuh, begitu pula keterasingan.  Karakteristik novel Amerika periode - Stephen Crane Maggie: A Girl of the Streets, Jack London Martin Eden, dan kemudian Theodore Dreiser “An American Tragedy” - menggambarkan kerusakan kekuatan ekonomi dan keterasingan pada individu yang lemah atau rentan. Korban, seperti Twain Huck Finn, Humphrey Vanderveyden di London The Sea-Wolf, dan Dreiser oportunistik Suster Carrie, bertahan melalui kekuatan batin yang melibatkan kebaikan, fleksibilitas, dan di atas semua, individualitas.
1.      SAMUEL CLEMENS (MARK TWAIN) (1835-1910)
Samuel Clemens, lebih dikenal dengan nama pena dari Mark Twain, dibesarkan di kota perbatasan Mississippi River of Hannibal, Missouri. Pernyataan terkenal Ernest Hemingway bahwa semua sastra Amerika berasal dari salah satu buku besar, Twain Adventures of Huckleberry Finn, menunjukkan tempat yang menjulang penulis ini dalam tradisi . Penulis awal Amerika abad ke-19 cenderung terlalu berbunga-bunga, sentimental, atau sok - sebagian karena mereka masih mencoba untuk membuktikan bahwa mereka bisa menulis sebagai elegan sebagai bahasa Inggris. Gaya Twain, berdasarkan kuat, realistis, pidato Amerika sehari-hari, memberikan penulis Amerika apresiasi baru suara nasional mereka. Twain adalah penulis besar pertama datang dari pedalaman, dan ia ditangkap khas, slang dan ikonoklasme humoris. Untuk Twain dan penulis Amerika lainnya dari akhir abad 19, realisme tidak hanya teknik sastra: Ini adalah cara berbicara kebenaran dan meledak usang konvensi. Dengan demikian itu membebaskan mendalam dan berpotensi bertentangan dengan masyarakat .
2.      HUMOR PERBATASAN DAN REALISME
Dua arus utama dalam sastra abad ke-19 Amerika bergabung di Mark Twain: populer humor perbatasan dan warna lokal, atau "egionalisme." Pendekatan sastra terkait dimulai pada tahun 1830-an dan memiliki akar lebih awal dalam tradisi lisan setempat. Setiap daerah memiliki karakter yang berwarna-warni.
3.      PEWARNA LOKAL
Seperti perbatasan humor, menulis warna lokal memiliki akar tua tapi menghasilkan karya-karya yang terbaik lama setelah Perang Saudara. Jelas, banyak penulis pra-perang, dari Henry David Thoreau dan Nathaniel Hawthorne ke John Greenleaf Whittier dan James Russell Lowell, melukis potret mencolok dari daerah Amerika spesifik. Apa yang membuat colorists terpisah minat sadar diri dan eksklusif mereka dalam memberikan lokasi tertentu, dan hati-hati faktual, teknik realistis mereka.
·         Bret Harte (1836-1902) 
Dikenang sebagai penulis cerita petualangan seperti "The Luck of Roaring Camp” dan "The Outcasts Poker Flat," setting di sepanjang perbatasan barat pertambangan. Sebagai sukses besar pertama di sekolah colorist lokal, Harte membutuhkan waktu yang singkat itu mungkin penulis paling terkenal di Amerika  tersebut adalah daya tarik versi romantis dari gunslinging Barat.
4.      REALISME BARAT TENGAH
Selama bertahun-tahun, editor majalah Atlantic Monthly, William Dean Howells (1837-1920), yang diterbitkan realistis menulis warna lokal oleh Bret Harte , Mark Twain , George Washington Cable, dan lain-lain . Dia adalah juara realisme, dan novelnya , seperti A Instance Modern (1882), The Rise of Silas Lapham (1885), dan A New Dangerous Fortune ( 1890 ), hati-hati menjalin keadaan sosial dengan emosi biasa di tengah kelas Amerika .


5.      NOVELIS KOSMOPOLITAN
·         Henry James (1843-1916)
Henry James pernah menulis bahwa seni, khususnya seni sastra, " membuat hidup membuat bunga, membuat penting. "Fiksi dan kritik James adalah yang paling sadar, canggih, dan sulit di masanya. Dengan Twain, James umumnya peringkat sebagai novelis Amerika terbesar dari paruh kedua abad ke-19. James terkenal karena "tema internasionalnya - yaitu, hubungan yang kompleks antara Amerika naif dan kosmopolitan Eropa. Apa yang penulis biografinya Leon Edel panggilan James pertama , atau " internasional , " fase mencakup karya-karyanya seperti The American (1877) , Daisy Miller (1879) , dan karya , The Portrait of a Lady ( 1881 )
·         Edith Wharton (1862-1937)
Seperti James, Edith Wharton dibesarkan sebagian di Eropa dan akhirnya membuat rumah di sana. Dia adalah keturunan dari kaya, didirikan keluarga di masyarakat New York dan melihat secara langsung penurunan kelompok dibudidayakan ini dan, dalam pandangan dia, munculnya sopan, nouveau riche-keluarga bisnis. Transformasi sosial ini adalah latar belakang dari banyak novelnya. Seperti James, Wharton kontras Amerika dan Eropa. Inti dari keprihatinannya adalah jurang yang memisahkan realitas sosial dan batin. Seringkali karakter sensitif merasa terjebak oleh karakter berperasaan atau kekuatan sosial. Edith Wharton secara pribadi mengalami jebakan seperti seorang penulis muda yang menderita gangguan saraf panjang sebagian karena konflik dalam peran antara penulis dan istri. Novel terbaik Wharton termasuk The House of Mirth (1905), The Custom of the Country (1913),Summer (1917), The Age of Innocence (1920), and the beautifully crafted novella Ethan Frome(1911).
·         STEPHEN CRANE
Stephen Crane, lahir di New Jersey, memiliki akar akan kembali ke tentara Perang Revolusi, pendeta, sheriff, hakim, dan petani yang telah hidup satu abad sebelumnya. Terutama seorang wartawan yang juga menulis fiksi, esai, puisi, dan drama, Derek melihat kehidupan di rawest, di daerah kumuh dan di medan perang. Cerita pendek - khususnya, "The Open Boat," "The Blue Hotel," dan "The Bride Come to the Yellow Sky".
·         Jack London (1876-1916)
Seorang miskin , pekerja otodidak dari California , naturalis Jack London terlempar dari kemiskinan untuk menjadi terkenal dengan koleksi pertamanya cerita , The Child Wolf (1900), mengatur sebagian besar di wilayah Klondike of Alaska dan Kanada Yukon . Lainnya dari best-seller -nya, termasuk The Call of the Wild (1903) dan The Sea -Wolf (1904) membuatnya penulis bayaran tertinggi di Amerika Serikat pada masanya. Autobiografi Novel Martin Eden (1909) menggambarkan tekanan batin impian Amerika sebagai London dialami mereka selama meroket nya dari kemiskinan jelas untuk kekayaan dan ketenaran.

·         Theodore Dreiser (1871-1945)
Pada tahun1925 Karya “An American Tragedy” oleh Theodore Dreiser , seperti London Martin Eden , mengeksplorasi bahaya impian Amerika . Novel ini menceritakan , dengan sangat rinci , kehidupan Clyde Griffiths , seorang anak laki-laki akan lemah dan sedikit kesadaran diri .
6.      KELOMPOK PUISI CHICAGO
Tiga penyair Midwestern yang dibesarkan di Illinois dan berbagi keprihatinan Midwest dengan orang biasa adalah Carl Sandburg, Vachel Lindsay, dan Edgar Lee Masters. Puisi mereka sering menyangkut individu tidak jelas, mereka mengembangkan teknik - realisme, pernyesalan dramatis - yang mengulurkan tangan untuk pembaca yang lebih besar.
·         Edgar Lee Masters (1868-1950)
Pada pergantian abad, Chicago telah menjadi sebuah kota besar, rumah arsitektur inovatif dan koleksi seni kosmopolitan. Chicago juga rumah Harriet Monroe Puisi, majalah sastra paling penting hari. Di antara penyair kontemporer menarik jurnal dicetak adalah Edgar Lee Masters, penulis berani Spoon River Anthology (1915), dengan "unpoetic" gaya sehari-hari baru, presentasi frank seks, pandangan kritis dari kehidupan desa, dan kehidupan batin intens membayangkan orang-orang biasa.
·         Carl Sandburg (1878-1967)
Sandburg adalah zaman akhir Walt Whitman, menulis luas, menggugah puisi perkotaan dan patriotik dan sederhana, seperti anak-anak sajak dan balada. Ia bepergian tentang membaca dan merekam puisinya, dalam mendayu-dayu,  suara yang semacam bernyanyi.  Sebuah contoh yang baik dari tema dan gayanya adalah puisi "Chicago" (1914) :
Penjagal babi untuk Dunia ,
Alat pembuat, penimbun Gandum ,
Pemain dengan Bagiannya dan
Pengangkutan tangan Bangsa ;
badai , serak , berkelahi ,
Kota dari Bahu Besar ...

·         Vachel Lindsay (1879-1931)
Vachel Lindsay adalah selebran dari kota kecil populisme Midwest dan pencipta kuat, puisi berirama dirancang untuk berdeklamasi keras. Karyanya membentuk hubungan antara penasaran populer, atau rakyat, bentuk puisi, seperti lagu ajaran Kristiani dan vaudeville (teater populer) di satu sisi, dan puisi modernis maju di sisi lain. Rasis dengan standar saat ini, puisi yang terkenal "The Kongo" (1914) merayakan sejarah Afrika dengan berbaur jazz, puisi, musik, dan nyanyian. Pada saat yang sama, ia diabadikan tokoh-tokoh seperti pada lanskap Amerika seperti Abraham Lincoln ("Abraham Lincoln Walks di Midnight") dan John Chapman ("Johnny Appleseed"), sering pencampuran fakta dengan mitos.
7.      DUA NOVELIS WANITA REGIONAL
Novelis Ellen Glasgow (1873-1945) dan Willa Cather (1873-1947) dieksplorasi kehidupan perempuan, ditempatkan dalam pengaturan regional cemerlang membangkitkan. Novelis tidak berangkat untuk menangani isu-isu khusus perempuan, karya-karya awal mereka biasanya mengobati protagonis laki-laki, dan hanya karena mereka memperoleh kepercayaan artistik dan kedewasaan yang mereka beralih ke penggambaran kehidupan perempuan. Glasgow dan Cather hanya dapat dianggap sebagai "penulis perempuan" dalam arti deskriptif, untuk karya-karya mereka menolak kategorisasi. Glasgow adalah dari Richmond, Virginia, ibukota lama dari Konfederasi Selatan. Cather , Virginian, dibesarkan di padang rumput Nebraska kalangan imigran perintis kemudian diabadikan dalam O Pioneers ! (1913), My Antonia ( 1918), dan kisahnya yang terkenal "Rosicky Neigbour" (1928) .
8.      KEBANGKITAN SASTRA HITAM AMERIKA
Pencapaian sastra Afrika-Amerika adalah salah satu perkembangan sastra paling mencolok dari era pasca-Perang Sipil. Dalam tulisan-tulisan Booker T. Washington, W.E.B. Du Bois, James Weldon Johnson, Charles Waddell Chesnutt, Paul Laurence Dunbar, dan lain-lain, akar penulisan Amerika hitam memegang, terutama dalam bentuk otobiografi, sastra protes, khotbah, puisi, dan lagu.
·         Booker T. Washington (1856-1915)
Booker T. Washington, pendidik dan pemimpin hitam paling menonjol pada zamannya, dibesarkan sebagai budak di Franklin County, Virginia, lahir dari ayah budak-memegang putih dan ibu budak. Baik-Nya, otobiografi sederhana, menceritakan perjuangan yang sukses untuk lebih baik dirinya sendiri. Dia menjadi terkenal karena usahanya untuk meningkatkan kehidupan Afrika-Amerika, kebijakannya akomodasi dengan kulit putih - upaya untuk melibatkan Amerika hitam baru-baru ini dibebaskan dalam arus utama masyarakat Amerika - yang diuraikan di Atlanta Exposition Alamat yang terkenal (1895).

·         W.E.B. Du Bois (1868-1963)
Lahir di New England dan dididik di Harvard University dan University of Berlin (Jerman), WEB Du Bois menulis "Dari Mr Booker T. Washington dan Lainnya," sebuah esai kemudian dikumpulkan dalam buku monumentalnya The Souls Black Folk (1903). Du Bois hati-hati menunjukkan bahwa meskipun banyak prestasinya, Washington, pada dasarnya, menerima segregasi - yaitu, perlakuan yang tidak sama dan terpisah dari kulit hitam Amerika - dan pemisahan yang mau tidak mau akan menyebabkan rendah diri, khususnya di bidang pendidikan. Du Bois, pendiri Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP), juga menulis apresiasi sensitif tradisi dan budaya Afrika-Amerika, karyanya membantu intelektual hitam menemukan kembali sastra rakyat mereka yang kaya dan musik.
·         James Weldon Johnson (1871-1938)
Seperti Du Bois, penyair James Weldon Johnson menemukan inspirasi dalam spirituals Afrika-Amerika. Puisinya "O Black dan Unknown Bards" (1917) bertanya: Hati budak dicurahkan melodi tersebut Sebagai "penjauhan kepada Yesus?" Pada Roh-Nya pasti melayang bebas mala mini , Meskipun masih sekitar tangannya ia merasa rantainya. Campuran keturunan putih dan hitam, Johnson mengeksplorasi masalah yang kompleks ras di fictionalAutobiography nya dari Man Ex-Colored (1912), tentang seorang pria ras campuran yang "melewati" (diterima) untuk putih. Buku ini secara efektif menyampaikan keprihatinan Amerika hitam dengan isu-isu identitas di Amerika.
·         Charles Waddell Chesnutt (1858-1932)
Charles Waddell Chesnutt, penulis The Marrow of Tradition (1901), dan biografi Frederick Douglass, adalah dari waktu ke depan . Ceritanya berkutat pada tema rasial, tapi menghindari ujung diprediksi dan sentimen umum, tokoh-tokohnya adalah individu yang berbeda dengan sikap yang kompleks tentang banyak hal, termasuk ras. Chesnutt sering menunjukkan kekuatan dari masyarakat kulit hitam dan menegaskan nilai-nilai etika dan solidaritas rasial.

9.      ERA MODERNISME DAN EKSPERIMENTASI
Tahun 1914 merupakan tahun dimana perang dunia pertama dimulai. Pada saat itu, ada dua negara koalisi Eropa yang berkonflik. Koalisi pertama United Kingdom, Perancis, Belgium, Serbia, Montenegro, dan Rusia. Sedangkan koalisi negara sentral yang melawan mereka adalah Jerman, Austria-Hungaria. Jepang kemudian bergabung dengan negara koalisi pertama tahun 1914, dan Ottoman Empire (1914) serta Bulgaria (1915) bergabung dengan negara-negara sentral yang melawannya, disusul dengan Italia (1915). Awalnya Amerika berada pada posisi netral namun pada tahun 1917, Amerika kemudian berpihak pada pihak Sentral.  Dengan terjadinya perang dunia pertama ini, Amerika berusaha meningkatkan kekuatannya supaya dapat mengalahkan koalisi negara pertama tersebut. Dipengaruhi oleh latar belakang ini, beberapa karya pun tercipta. Beberapa penulis hebat adalah F. Scott Fitzgerald dan Ernest Hemingway. 
·         Scott Fitzgerald
Dia adalah seorang penulis novel dan cerita pendek Amerika yang mencerminkan perubahan tingkah laku sosial selama tahun 1920an. Dia adalah putra dari sebuah keluarga Minnesota yang cukup dikenal baik. Dia lahir di Saint Paul dan memasuki sekolah Katolik Roman. Selama menjadi mahasiswa di universitas Princeton, dia berteman dengan Edmund Wilson (yang kemudian menjadi seorang kritikus sastra yang cukup berpengaruh) dan John Peale Bishop (yang kemudian menjadi seorang pencipta puisi dan novelis). Kedua orang tersebut sangat berpengaruh dalam karya-karyanya. Tahun 1917, Fitzgerald meninggalkan kuliahnya karena alasan kesulitan akademis kemudian dia memutuskan untuk menjadi prajurit Amerika Serikat dan bertugas selama perang dunia 1. Selama masa latihannya di dekat Montgomery, Alabama, dia bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai semangat tinggi yaitu Zelda Sayre. Mereka akhirnya menikah pada tahun 1920 dan Zelda menjadi contoh untuk karakter-karakter perempuan fiksinya. Salah satu novelnya yang terkenal adalah The Great Gatsby. 
·         Ernest Hemingway
Dia adalah seorang penulis novel dan cerita pendek, karyanya sering dipenuhi dengan kegaringan, dialog yang singkat, dan kalimat yang tidak lengkap. Tulisannya dan kisah hidupnya banyak mempengaruhi penulis Amerika baik selama hidupnya maupun setelah dia meninggal. Dia lahir di Oak Park, Illinois, dan masuk sekolah umum. Setelah lulus SMA, pada tahun 1917 dia menjadi seorang reporter untuk majalah Kansas City Star, tetapi dia meninggalkan pekerjaannya dalam beberapa bulan untuk menjadi seorang sukarelawan supir ambulans selama perang dunia 1. Kemudian dia dipindahkan ke prajurit Italia dan terluka berat.  Setelah perang, dia menjadi seorang wartawan untuk majalah Toronto Star dan tinggal di Perancis.Selama disana dia didorong dalam pekerjaan kreatif oleh penulis seperti Ezra Pound dan Gertrude Stein. Setelah tahun 1927 Hemingway banyak menghabiskan waktunya di Key West, Florida, dan di Spanyol juga Afrika. Selama perang sipil Spanyol, dia kembali menjadi seorang wartawan Koran. Pada perang dunia II, dia kembali menjadi seorang wartawan dan kemudian menjadi wartawan untuk Angkatan Perang Pertama Amerika Serikat. Walaupun dia bukan seorang tentara, dia berpartisipasi dalam beberapa pertempuran. Setelah perang, Hemingway tinggal di dekat Havana, Cuba, dan pada tahu 1958 dia pindah ke Ketchum, Idaho. Hemingway menggambarkan banyak hal sesuai dengan pengalamannya sebagai seorang nelayan, pemburu, dan orang yang sangat tertarik akan pertarungan manusia dengan kerbau dalam banyak tulisannya. Kehidupannya yang penuh dengan petualang beberapa kali hampir membuatnya mati seperti dalam perang Sipil Spanyol ketika geranat menghujani ruang hotelnya, pada perang dunia II ketika dia ditabrak oleh sebuah taksi, dan tahun 1954 pesawat udaranya kecelakaan di Afrika. 
10.  PUISI AMERIKA
PUISI AMERIKA TAHUN 1945Golongan Anti- Tradisi. Awal abad 20 adalah masa-masa perkembangan teknologi dan industri. Banyak penulis yang tidak tahan dengan keadaan industrial di Amerika. Ada yang pergi meninggalkan Amerika, ada pula yang bertahan tinggal. Munculnya gerakan-gerakan yang mendukung sejarah tradisi, setiap emosionalitas dan tindakan dianggap sesuatu yang unik. Sehingga ekspresi dan orisinalitas penulis menjadi sebuah tradisi baru. Pertumbuhan media massa dan teknologi mengubah dunia Amerika saat itu.Teknologi-teknologi terbaru macam televisi, radio, dan film sangat berpengaruh pada gaya kehidupan Amerika. Begitu pula dengan puisi Amerika, yang secara langsung dipengaruhi oleh media massa dan teknologi elektronik lainnya. Kemudahan- kemudahan bagi para penyair didapat dengan murah, sehingga memicu para penyair muda untuk menerbitkan sendiri karya-karyanya. Muncul beberapa golongan penyair dengan alirannya, yaitu:
·         Penyair Tradisional
·         Penyair Idiosinkratik
·          Penyair Eksperimental
Tradisionalisme. Penyair tadisional telah memelihara atau menghidupkan kembali tradisi puitis. Para penyair tradisional menggemari bahasa yang puitis, menggunakan bahasa dahulu yang agak retorik dan inversi, dimana aturan kata- kata bahasa Inggris yang alami secara tak biasa dimodifikasi. Kadang pula muncul bahasa yang penuh dengan kesadaran diri terpadu dengan kecerdasan, humor, dan kiasan kesusastraan. Contoh penulis yang memakai aliran tradisionalisme adalah: Richard Eberhart, Richard Wilbur, John Crowe Ransom, Allen Tate, Robert Penn Warren, John Hollander, Richard Howart, Robert Lowell.
BAB III
SEJARAH KESUSTRAAN AUSTRALIA
Australia, resminya Persemakmuran Australia, adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, PulauTasmania, dan berbagai pulau kecil di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara-negara yang bertetanggaan dengannya adalah Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini di utara; Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kaledonia Baru di timur-laut; dan Selandia Baru di tenggara. Kira-kira 40.000 tahun sebelum pendudukan bangsa Eropa pada akhir abad ke-18, Australia telah dihuni oleh Aborigin, yang menggunakan salah satu dari 250 kelompok bahasa.
Pada tahun 1606, imigran Eropa yang datang ke Benua Australia adalah orang-orang Belanda.  Namun, di akhir abad ke-18, Inggris menduduki benua ini dan menjadikannya sebagai tempat pembuangan para pelaku kriminal. Pada pertengahan abad ke-19, ditemukan tambang emas di Australia sehingga benua itu pun ramai didatangi para imigran.  Sejak itu pula, mereka memperjuangkan kemerdekaan untuk mengatur sendiri Australia, terlepas dari kontrol Inggirs.  Hingga kini, Australia tergabung dalam Persemakmuran Inggris.
Setelah ditemukan oleh penjelajah Belanda pada 1606, paro timur Australia diaku sebagai milik Britania pada 1770 dan mulai diduduki sejak penentuan koloni tahanan di New South Wales, yang secara resmi didirikan pada 7 Februari 1788 (meskipun kepemilikan formal baru dinyatakan pada 26 Januari 1788). Populasi bertambah secara statis selama beberapa dasawarsa; benua ini dijelajahi dan setelah itu didirikanlah lima Koloni Mahkota lagi yang berpemerintahan mandiri.
Australia berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan. Negara ini dalam ragam percakapan sering disebut sebagai Oz sejak awal abad ke-20.  Aussie adalah istilah percakapan bagi "orang/bangsa Australia". Legenda-legenda tentang Terra Australis—"tanah asing di Selatan"—berasal dari zaman Romawi dan merupakan tempat yang lumrah dalam geografi abad pertengahan, meskipun tidak berdasarkan pada pengetahuan benua terdokumentasi manapun. Temuan bangsa Eropa berikutnya, nama-nama untuk daratan luas Australia seringkali dirujuk sebagai Terra Australis yang masyhur. Penggunaan terdini kata Australia yang terdokumenkan dalam bahasa Inggris adalah pada tahun 1625 dalam "A note of Australia del Espíritu Santo, yang ditulis oleh Master Hakluyt" dan diterbitkan oleh Samuel Purchas dalamHakluytus Posthumus, sebuah kesalahan dari nama Spanyol asli Austrialia del Espíritu Santo untuk sebuah pulau di Vanuatu. Bentuk kata sifat bahasa Belanda Australische digunakan dalam buku berbahasa Belanda di Batavia (Jakarta) pada tahun 1638, yang merujuk pada daratan yang baru saja ditemukan di selatan. Australia kemudian digunakan dalam terjemahan tahun 1693 dari Les Aventures de Jacques Sadeur dans la Découverte et le Voyage de la Terre Australe, sebuah novel Perancis tahun 1676 karya Gabriel de Foigny, di bawah nama pena Jacques Sadeur. Merujuk seluruh wilayah Pasifik Selatan, Alexander Dalrymple menggunakannya dalam An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the South Pacific Ocean pada 1771. Nama Australia dipopularkan oleh penjelajah Matthew Flinders, yang memaksakannya agar dapat diadopsi secara resmi sejak tahun 1804. Ketika menyiapkan manuskrip dan diagramnya untuk sebuah karya dari tahun 1814, berjudul A Voyage to Terra Australis, dia diikuti oleh rekannya, Sir Joseph Banks, untuk menggunakan istilah Terra Australis karena istilah tersebut adalah yang paling merakyat.

A.    SENI

Seni rupa Australia dianggap bermula dengan lukisan gua dan lukisan kulit kayu penduduk aslinya. Tradisi penduduk asli Australia diwariskan secara lisan, melalui upacara dan menyampaikan kisah-kisah zaman impian.  Dari zaman pendudukan Eropa, sebuah tema tentang seni Australia adalah lanskap alam, tampak sebagai contoh karya Albert Namatjira, Arthur Streeton dan lain-lain yang berhubungan dengan Aliran Heidelberg, dan Arthur Boyd.
Lanskap negara ini menjadi sumber ilham bagi seniman modernis Australia; lanskap tersebut telah diabadikan dalam karya-karya yang diakuI oleh Sidney Nolan, Fred Williams, Sydney Long, dan Clifton Pugh. Seniman Australia dipengaruhi oleh seni modern Amerika dan Eropa termasuk pengikut aliran kubisme Grace Crowley, pengikut aliran surealisme James Gleeson, dan penggiat seni popular Martin Sharp. Seni kontemporer penduduk asli Australia adalah satu-satunya pergerakan seni internasional yang penting yang berasal dari Australia dan "pergerakan seni besar terakhir abad ke-20"; salah seorang yang termasuk angkatan ini adalah Emily Kngwarreye. Kritikus seni Robert Hughes telah menulis beberapa buku yang berpengaruh tentang sejarah dan seni Australia, dan dianggap sebagai "kritikus seni paling terkenal di dunia" oleh The New York Times.  Galeria Nasional Australia dan galeria-galeria negara bagian memelihara koleksi Australia dan seberang lautan.
Banyak kelompok seni peran Australia menerima dana melalui Dewan Seni Australia milik pemerintah federal. Di tiap negara bagian terdapat orkestra simfoni, dan sebuah kelompok opera nasional, Opera Australia, terkenal atas biduan sopran Joan Sutherland. Di permulaan abad ke-20, Nellie Melba adalah salah seorang biduan opera terkemuka di dunia. Ballet dan tari diwakili oleh The Australian Ballet dan beraneka kelompok dari tiap-tiap negara bagian. Tiap-tiap negara bagian memiliki kelompok teater yang didanai oleh masyarakat.
Sastra Australia juga dipengaruhi oleh lanskapnya; karya penulis seperti Banjo Paterson, Henry Lawson, dan Dorothea Mackellar terinspirasi oleh semak-semak Australia. Karakter Australia kolonial, seperti yang dilukiskan dalam beberapa karya sastra awal, cukup merakyat bagi orang Australia modern. Pada 1973, Patrick White dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra, satu-satunya orang Australia yang meraihnya; ia diakui sebagai salah satu penulis berbahasa Inggris besar sepanjang abad ke-20. Peraih pertama Man Booker Prize dari Australia adalah Peter Carey dan Thomas Keneally; David Williamson, David Malouf, dan John Maxwell Coetzee, yang belum lama menjadi warga negara Australia, juga penulis terkenal,  dan Les Murray dianggap sebagai "salah seorang pujangga terkemuka di antara rekan seangkatannya".

B.     MEDIA
Industri perfilman Australia berawal dengan diluncurkannya The Story of the Kelly Gang pada tahun 1906, yang dianggap sebagai film berfitur panjang pertama, tetapi baik produksi film fitur Australia maupun distribusi fitur-fitur buatan Britania mengalami kemunduran secara dramatis setelah Perang Dunia I karena studio-studio dan para distributor Amerika memonopoli industri perfilman dan pada dasawarsa 1930-an kira-kira 95% film fitur yang berlatarkan Australia dibuat di Hollywood. Pada akhir dasawarsa 1950-an produksi film fitur di Australia berhenti dan tidak ada film fitur Australia yang dibuat di antara tahun 1959 dan 1969.
Gelombang Baru sinema Australia dari dasawarsa 1970-an membawa film-film yang provokatif dan sukses, beberapa di antaranya mengeksplorasi masa lalu kolonial negara ini, seperti Picnic at Hanging Rock dan Breaker Morant, sedangkan genre yang juga disebut "Ocker" menghasilkan beberapa fitur komedi berbasis perkotaan yang sangat sukses di antaranya The Adventures of Barry McKenzie dan Alvin Purple. Hit terakhir di antaranya Mad Max dan Gallipoli. Film-film yang sukses dan lebih baru adalah Shine dan Rabbit-Proof Fence. Aktor Australia yang terkenal di antaranya Judith Anderson, Errol Flynn, Nicole Kidman, Hugh Jackman, Heath Ledger,Geoffrey Rush, dan sutradara bersama Sydney Theatre Company saat ini, Cate Blanchett.
Australia memiliki dua lembaga penyiaran umum (Australian Broadcasting Corporation dan Special Broadcasting Service yang multikultur), tiga jejaring televisi komersial, beberapa layangan televisi berlangganan, dan berbagai macam stasiun radio dan televisi umum dan tidak berorientasi laba. Tiap-tiap kota besar memiliki paling sedikit satu surat kabar harian, dan terdapat dua surat kabar harian nasional, The Australian dan The Australian Financial Review. Pada tahun 2010, Reporters Without Borders menempatkan Australia pada peringkat ke-18 dari 178 negara berdasarkan tarafkebebasan pers, lebih buruk daripada Selandia Baru (ke-8) tetapi lebih baik daripada Britania Raya (ke-19) dan Amerika Serikat (ke-20). Peringkat yang relatif rendah ini utamanya disebabkan oleh keanekaragaman kepemilikan media komersial yang terbatas di Australia; sebagian besar media cetak berada di bawah kendali News Corporation dan Fairfax Media.

C.    BUDAYA AUSTRALIA
Sejak tahun 1788, basis budaya Australia telah sangat dipengaruhi oleh Budaya Barat Anglo-Keltik. Fitur budaya yang unik juga muncul dari lingkungan alami dan budaya asli Australia. Sejak pertengahan abad ke-20,budaya popular Amerika telah sangat memengaruhi Australia, terkhusus melalui televisi dan film bioskop.  Pengaruh budaya lainnya datang dari negara Asia, dan melalui imigrasi besar-besaran dari negara yang tidak berbahasa Inggris.
Budaya Australia didirikan pada cerita-cerita dari battlers, Bushrangers dan prajurit gagah berani. Pahlawan olahraga, pahlawan kerja dan migran berani. Ini semua tentang pergi secara adil, ke alam luar dan uluran sehat ironi. Hari Australia juga mendefinisikan dirinya dengan warisan Aboriginal , campuran yang dinamis dari budaya, ide-ide inovatif dan seni yang berkembang .
1.      Budaya Aborigin : tradisi yang kaya dan abadi
 Dreamtime adalah ' waktu sebelum waktu ' suci penciptaan dunia . Menurut kepercayaan Aborigin, arwah leluhur totem muncul dari bumi dan turun dari langit untuk membangunkan dunia yang gelap dan sunyi. Mereka menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang, gunung ditempa, sungai, pohon, serta danau dan berubah menjadi bentuk manusia dan hewan. Arwah leluhur menghubungkan masa lalu kuno dengan sekarang dan masa depan melalui setiap aspek budaya Aborigin. Seni cadas, kerajinan dan lukisan kulit kayu mengungkapkan cerita Dreamtime, menandai wilayah dan sejarah mencatat, sementara lagu-lagu menceritakan perjalanan Dreamtime, secara lisan memetakan sumber-sumber air dan landmark penting lainnya. Lirik khusus mereka telah diturunkan hampir tidak berubah selama setidaknya 50.000 tahun, dan sering disertai dengan clapsticks atau denyut mendalam didgeridoo. Demikian pula, tari-tarian tradisional mengungkap mitos penciptaan, memberlakukan perbuatan Dreamtime pahlawan dan peristiwa sejarah bahkan baru-baru ini.
2.      Mitos kolonial : battlers , Bushrangers dan prajurit gagah berani
Australia percaya pada mateship dan 'kesempatan yang adil ' dan memiliki kasih sayang yang kuat kepada anjing bawahan atau 'battler'. Nilai-nilai ini berasal dari narapidana dan kolonialis awal yang berjuang melawan tanah yang keras dan asing dan sering otoritas tidak adil. Buronan paling terkenal Australia Ned Kelly memprotes kemiskinan dan ketidakadilan sistem kelas Inggris dikirim di sini bersama dengan para narapidana. Melawan pahlawan cacat ini untuk 'keadilan dan kebebasan 'dan' orang yang tidak bersalah' telah memeluk sebagai bagian dari budaya nasional dan menginspirasi buku yang tak terhitung jumlahnya dan film. Pada tambang emas di pertengahan 1850-an, penggali digambarkan dalam cerita dan lagu sebagai pahlawan romantis , larrikins dan penjahat yang memeluk demokrasi . The bloody 1854 Eureka Stockade, di mana penambang Victoria bangkit melawan sistem perizinan yang otoriter, datang untuk melambangkan kemenangan kesetaraan sosial. Kemudian, selama Perang Dunia I, para prajurit ANZAC berani yang bertugas di Gallipoli memberi arti baru untuk istilah 'Aussie lit'.
3.      Bahasa Inggris Australia : berbicara ' Strine '
Australia memiliki bahasa sehari-hari yang unik, diciptakan 'Strine' oleh ahli bahasa Alastair Morrison ( bayangkan mengatakan Australia dengan gigi terkatup untuk mengusir lalat ) pada tahun 1966. Ini menggabungkan banyak lama hilang cockney dan ucapan Irlandia narapidana awal dengan kata-kata dari bahasa Aborigin. Kita sering menyingkat kata-kata dan kemudian menambahkan ' o ' atau ' ie ' di akhir seperti pada ' membawa cossie Anda untuk barbie arvo ini '. Kami juga ingin membalikkan julukan, memanggil orang dengan rambut merah ' bluey', mengatakan ' bersalju ' kepada seseorang dengan rambut hitam , dan penandaan ' tinggi ' untuk seseorang yang bertubuh kecil. Kita cenderung untuk meratakan vokal dan kalimat akhir dengan infleksi sedikit ke atas.
4.      Sebuah gaya hidup di luar ruangan : pantai dan barbeque
Dengan lebih dari 80 persen warga Australia yang tinggal berjarak 50 kilometer dari pantai, pantai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup santai kami yang terkenal. Dari Sabtu pagi pelatihan surfing - klub untuk muda ' pinset ' untuk bermain kriket pantai setelah barbeque, kita mencintai kehidupan di pantai berpasir kami. Kami berdesak-desakan untuk sebuah tempat di pantai dikemas kota, bersantai di tempat liburan populer dan drive untuk rahasia, pantai terpencil di taman nasional pesisir. Kami pergi ke pantai untuk menikmati matahari dan surfing atau berlayar, parasail, ikan, snorkeling, menyelam dan pantai sisir. Ini adalah di mana kita bersosialisasi dan bermain olahraga , bersantai dan menikmati asmara. Ini juga merupakan situs untuk perayaan . Pada malam tahun baru, bersuka ria menari di pasir dan menonton kembang api di Manly dan Bondi pantai di Sydney dan Glenelg di Adelaide. Banyak pantai menjadi tuan rumah upacara kewarganegaraan di Hari Australia dan pada Hari Natal hingga 40.000 pengunjung internasional berkumpul di Bondi Beach mengenakan topi Santa dan baju renang. Pantai yang paling terkenal di Australia - Bondi dan Manly di Sydney, St Kilda di Melbourne, Surfers Paradise di Queensland Gold Coast, Cottesloe di Perth dan Glenelg di Adelaide - menarik penduduk setempat serta wisatawan internasional .
5.      Multikulturalisme : beragam makanan, festival dan iman
Sejak 1945 lebih dari enam juta orang dari seluruh dunia datang ke Australia untuk hidup. Saat ini, lebih dari 20 persen penduduk Australia lahir asing dan lebih dari 40 persen yang berasal dari budaya campuran . Di rumah kita kita berbicara 226 bahasa - setelah bahasa Inggris, yang paling populer adalah Italia, Yunani, Kanton dan Arab. Keragaman budaya yang kaya kami tercermin dalam makanan kita, yang mencakup sebagian besar masakan dunia dan berseni sekering beberapa dari mereka . Anda akan menemukan rasa Eropa, rempah-rempah menggoda Asia, Afrika dan Timur Tengah dan bush tucker dari halaman belakang kami yang ditawarkan di mana-mana dari warung pinggir jalan hingga restoran bintang lima. Tuck ke takeaway Thai, makan pada pasta Italia yang sempurna, lakukan tapas di strip Spanyol kota kita dan berpesta pangsit di Chinatown. Anda juga dapat merangkul melting pot budaya kita dalam banyak festival penuh warna. Lihat samba dan capoeira di Bondi Brasil Selatan Amerika festival, tari belakang parade naga selama Tahun Baru Cina atau berjalan-jalan melalui jalan-jalan berubah menjadi piazza hidup selama perayaan tahunan Italia . Sebagai bangsa, kita merangkul pelangi keyakinan agama dan Anda akan menemukan Katolik dan gereja-gereja Anglikan, Hindu, Sikh dan kuil-kuil Buddha, masjid dan sinagog lapisan jalan-jalan kami .
6.      Budaya ngidam: teater, film, buku dan seni rupa
Dari teater sastra, Australia memiliki hubungan cinta yang tenang dengan seni. Kami berbondong-bondong ke bioskop dan kehadiran kami di galeri dan seni pertunjukan hampir dua kali lipat untuk semua kode sepak bola. Kota-kota kita menjadi tuan rumah untuk array besar festival budaya mutakhir, dan menawarkan musik , teater dan pertunjukan tari dan pameran seni setiap hari dalam seminggu. Lihat pertunjukan tari Aborigin tradisional oleh Bangarra Dance Theatre, melemparkan diri ke dalam festival musik internasional WOMADelaide di Adelaideand menyerap teater, balet, opera dan lukisan di pusat budaya Brisbane besar di South Bank. Di kota-kota yang lebih kecil Anda dapat menangkap pertunjukan oleh musisi lokal dan melihat buatan tangan seni dan kerajinan .

BAB IV KESIMPULAN
Pada hakikatnya karya sastra adalah suatu pengungkapan kehidupan lewat bentuk bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Teeuw (1984: 22) yang mengatakan, bahwa ”Usaha lain untuk mendapatkan batasan sastra sebagai suatu gejala umum yaitu dengan mendekati dari namanya meskipun biasanya batasan itu tidak sempurna karena batasan itu harus diperluas dan diperketat apabila gejala itu akan dibicarakan secara ilmiah. Namun manfaat tinjauan dari pemakaian bahasa sehari-hari sebagai titik tolak cukup memadai”.
Jelaslah bahwa sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Lewat sastra dapat diketahui pandangan suatu masyarakat, sastra juga mewakili kehidupan dalam arti kenyataan sosial (Rene Wellek dan Austinn Warren, 1995: 15). Sehubungan dengan pandangan tersebut, maka kaitan  antara sastra dengan masyarakat inilah, sebenarnya yang menjadi dasar timbulnya masalah apresiasi sastra itu (Nafron Hasyim, 1987: 57). Berpedoman pada apresiasi yang menjadi sandaran dalam menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh, sehingga timbul pengertian, penghargaan, kepekaan perasaan dan pikiran positif terhadap karya sastra.











REFERENSI
·         Arafah, Burhanuddin, 2005, Cooperation Versus Individualism in American Literature, Sungguminasa: Gora Pustaka Indonesia.
·         Baym, Nina, ed. The Norton Anthology of American Literature. New York: W.W. Norton & Company, 2007. Print.
·         Fokemma, D.W dan Elrud Kunne-IBSCH, Teori Sastra Abad Kedua Puluh, 1998, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
·         Gray, Richard. A History of American Literature. Blackwell, 2004.
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Romanticism
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Age_of_Enlightenment
·         http://www.google.co.id/search?q=moby+dick&ie=utf8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Melville
·         http://www.shmoop.com/moby-dick/literary-devices.html
·         Narasimhaiah, C.D., An Introduction to Australian Literature, 1807, John Wiley and Sons
·         Pierce, Peter, The Cambridge History of Australian Literature, 2009, Cambridge University Press
·         Samekto, S.S (U.I), M.A (Exet), Ikhtisan Sejarah Kesusastran Inggris, 1978, Jakarta: PT. Gramedia
·         Skipp, Francis E. American Literature, Barron's Educational, 1992.
·         Teeuw, Prof. Dr. A., Sastra dan Ilmu Sastra, 1984, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya
·         VanSpanckeren, Kathryn, Garis Besar Kesusatraan Amerika. Amerika: Lemabaga Penerangan Amerika Serikat
·         Wellek, Rene and Austin Warren, 1977, Theory of Literature, London: Harcourt Brace Javanovich.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar